Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Harry Azhar Azis mengatakan calon Gubernur Bank Indonesia (BI) harus mempunyai integritas tinggi di bidang moneter serta visi untuk menstabilkan ekonomi Indonesia ke depan.

"Latar belakang itu tidak penting apakah dari kalangan akademisi, praktisi, atau internal BI, yang penting adalah integritas dan visinya, yaitu mampu mengendalikan inflasi maupun bunga serta komitmen pembesaran bank domestik (isu resiprokal), pemberdayaan bankir dimana bukan hanya jago kandang saja, tapi di luar negeri," kata Harry Azhar Azis saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, calon Gubernur BI juga akan dilihat rekam jejaknya di bidang ekonomi makro serta kemampuan mengkoordinasi ke sektor riil.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Firmanzah mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyerahkan nama-nama calon Gubernur Bank Indonesia ke DPR pada minggu-minggu ini.

"Dalam minggu ini, ditunggu saja," katanya di Jakarta, Senin.

Namun demikian, ia menolak berkomentar nama-nama calon Gubernur BI yang akan diajukan oleh Presiden. "Ditunggu saja ya," katanya.

Sementara itu, Pengamat ekonomi Mirza Adityaswara menilai Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang akan berakhir masa jabatannya 22 Mei berpeluang kembali memimpin BI kedua kalinya karena dipandang berbagai kalangan telah bekerja bagus dan masih diperlukan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution akan menyelesaikan masa jabatannya pada 22 Mei 2013 ini. Sesuai dengan ketentuan UU, Presiden harus mengirimkan nama calonnya ke DPR paling lambat tiga bulan sebelumnya.

(A063/R010)