Kota-kota di China catat rekor suhu terpanas
16 Juni 2023 14:43 WIB
Arsip - Foto dari udara situasi dari Sungai Jialing yang permukaan airnya menurun di Kota Chongqing, China barat daya, Rabu (17/8/2022). Penurunan debit air di bagian hulu, suhu tinggi yang berkepanjangan dan curah hujan yang lebih rendah membuat ketinggian air di Sungai Jialing yang mengalir melalui daerah perkotaan utama di Chongqing turun secara signifikan. ANTARA FOTO/Xinhua/Wang Quanchao/wsj.
Beijing (ANTARA) - Beberapa kota di China utara mencatatkan rekor suhu terpanas pekan ini pada Juni sehingga membuat pasokan listrik di negara tersebut dalam tekanan.
Sejak Maret, China telah mengalami suhu yang lebih tinggi dari biasanya. Pakar cuaca telah memperkirakan gelombang panas ekstrem di seluruh negeri akan berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Pada Kamis, Shijiazhuang di provinsi Hebei menjadi ibu kota provinsi pertama yang mencapai 40 derajat Celcius tahun ini, menurut media pemerintah.
Zhangjiakou dan Chengde, kota di provinsi yang sama, juga memecahkan rekor suhu terpanas pada Juni, menurut CCTV.
Pada Jumat pukul 10.00 pagi waktu setempat, Administrasi Meteorologi Pusat mengeluarkan banyak peringatan gelombang panas yang meningkat. Beijing diperkirakan akan mencapai suhu 37 hingga 39 Celsius hingga Sabtu.
Selain itu, Observatorium Meteorologi Tianjin meningkatkan level peringatannya menjadi merah dengan suhu diperkirakan mencapai 40 Celcius.
Kondisi panas yang terus-menerus telah membuat operator-operator jaringan listrik China dalam keadaan siaga tinggi, dengan beberapa kota di selatan memperingatkan perusahaan dan orang-orang untuk membatasi penggunaan listrik.
Administrasi Energi Nasional China pada Kamis mengadakan latihan darurat di jaringan listrik China Timur untuk menyimulasikan lonjakan listrik dan pemadaman listrik guna mempersiapkan peringatan dini dan mekanisme manajemen daya listrik.
Jaringan listrik regional China Timur, yang melayani kota-kota ekonomi utama seperti Shanghai dan Hangzhou, memperkirakan beban puncak listrik mencapai lebih dari 397 gigawatt (GW) pada musim panas ini.
Kebutuhan tersebut lebih besar dari total kapasitas pembangkit listrik Jepang, menurut data tahun 2021 dari Badan Energi Terbarukan Internasional.
Perusahaan energi dan air milik negara di Shanghai pada Kamis merilis langkah-langkah untuk memenuhi permintaan listrik dan air pada musim panas, yang bertujuan untuk mencegah potensi kekurangan yang pernah melanda China tahun lalu.
Pada Mei, Shanghai mengalami hari terpanas dalam satu abad terakhir dengan suhu mencapai 36,1 derajat Celcius.
Baca juga: Kota-kota China disengat udara panas, suhu diprediksi cetak rekor
Baca juga: Suhu panas, sejumlah kawasan di Malaysia berstatus berjaga-jaga
Baca juga: Jamaah haji diimbau waspadai cuaca panas di Madinah
Sumber: Reuters
Sejak Maret, China telah mengalami suhu yang lebih tinggi dari biasanya. Pakar cuaca telah memperkirakan gelombang panas ekstrem di seluruh negeri akan berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Pada Kamis, Shijiazhuang di provinsi Hebei menjadi ibu kota provinsi pertama yang mencapai 40 derajat Celcius tahun ini, menurut media pemerintah.
Zhangjiakou dan Chengde, kota di provinsi yang sama, juga memecahkan rekor suhu terpanas pada Juni, menurut CCTV.
Pada Jumat pukul 10.00 pagi waktu setempat, Administrasi Meteorologi Pusat mengeluarkan banyak peringatan gelombang panas yang meningkat. Beijing diperkirakan akan mencapai suhu 37 hingga 39 Celsius hingga Sabtu.
Selain itu, Observatorium Meteorologi Tianjin meningkatkan level peringatannya menjadi merah dengan suhu diperkirakan mencapai 40 Celcius.
Kondisi panas yang terus-menerus telah membuat operator-operator jaringan listrik China dalam keadaan siaga tinggi, dengan beberapa kota di selatan memperingatkan perusahaan dan orang-orang untuk membatasi penggunaan listrik.
Administrasi Energi Nasional China pada Kamis mengadakan latihan darurat di jaringan listrik China Timur untuk menyimulasikan lonjakan listrik dan pemadaman listrik guna mempersiapkan peringatan dini dan mekanisme manajemen daya listrik.
Jaringan listrik regional China Timur, yang melayani kota-kota ekonomi utama seperti Shanghai dan Hangzhou, memperkirakan beban puncak listrik mencapai lebih dari 397 gigawatt (GW) pada musim panas ini.
Kebutuhan tersebut lebih besar dari total kapasitas pembangkit listrik Jepang, menurut data tahun 2021 dari Badan Energi Terbarukan Internasional.
Perusahaan energi dan air milik negara di Shanghai pada Kamis merilis langkah-langkah untuk memenuhi permintaan listrik dan air pada musim panas, yang bertujuan untuk mencegah potensi kekurangan yang pernah melanda China tahun lalu.
Pada Mei, Shanghai mengalami hari terpanas dalam satu abad terakhir dengan suhu mencapai 36,1 derajat Celcius.
Baca juga: Kota-kota China disengat udara panas, suhu diprediksi cetak rekor
Baca juga: Suhu panas, sejumlah kawasan di Malaysia berstatus berjaga-jaga
Baca juga: Jamaah haji diimbau waspadai cuaca panas di Madinah
Sumber: Reuters
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: