Madinah (ANTARA) - Jamaah haji Indonesia gelombang dua kuota tambahan seluruhnya akan transit di Madinah satu malam dengan tujuan para peserta haji cukup istirahat setelah menempuh perjalanan dari Tanah Air.

"Menurut informasi dari Kantor Urusan Haji di Jeddah kondisi jamaah sudah terbang sekitar sembilan jam dari Indonesia, sehingga pemerintah Arab Saudi memberikan ketentuan untuk satu malam jamaah haji diistirahatkan atau ditransitkan di Kota Madinah," kata Ali.

Hal itu disampaikan Ali Machzumi, selaku Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Madinah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ketika ditemui di Hotel Front Taibah, Madinah, Kamis (15/6).

Kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar jamaah haji cukup istirahat tersebut membuat Pemerintah Indonesia mengubah rencana perjalanan kelompok terbang (kloter) kuota tambahan.

Semula 24 kloter setibanya di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz akan langsung diberangkatkan ke Mekkah, sekarang mereka diinapkan lebih dahulu semalam di Madinah.

PPIH, lanjut Ali, memastikan perubahan rencana tersebut tidak akan berpengaruh pada pemenuhan layanan jamaah baik transportasi akomodasi, katering, hingga bimbingan ibadah.

Jamaah kuota tambahan akan mendapat layanan katering sedikitnya tiga kali sebelum pemberangkatan ke Mekkah, seperti halnya jamaah gelombang pertama yang singgah delapan sampai sembilan hari di Madinah.

Ia mengakui tidak mudah menyiapkan penginapan bagi para jamaah kuota tambahan untuk transit tersebut karena kondisi hotel di seputaran Masjid Nabawi atau wilayah Markaziyah rata-rata dalam kondisi penuh.

"Tentu kami akan menyiapkan sebaik-baiknya untuk jamaah haji. Kalau nanti hari pertama dan kedua hari ke depan kondisinya di Markaziyah sudah tidak memungkinkan, kami akan carikan hotel di tempat lain yang sekiranya layak dan nyaman untuk jamaah haji kita," kata Ali.

Pada hari pertama kedatangan kloter kuota tambahan di Madinah hari pertama Kamis (15/6), hanya ada satu kloter yang tiba, yakni kloter 21 Embarkasi Balikpapan (BPN-21).

Kloter tersebut mengangkut 275 jamaah ditambah dua petugas kloter. Mereka diinapkan di Hotel Front Taibah terletak hanya sekitar 50 meter dari pelataran Masjid Nabawi.

Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi Abdillah mengatakan sebanyak 75 petugas disiagakan untuk melayani jamaah kloter-kloter kuota tambahan yang transit di Madinah.

PPIH harus memperpanjang operasional pelayanan yang semula dijadwalkan rampung pada 16 Juni 2023.


"Kami menyiapkan petugas untuk melayani konsumen dari Daker Madinah kemudian transportasinya, bimbingan ibadahnya juga pengamanan dan perlindungan jemaah, termasuk petugas untuk layanan lansia dan layanan di Bir Ali," katanya.

Diakui Abdillah, kebijakan Arab Saudi yang cukup mendadak diinformasikan membuat para jamaah BPN-21 sudah memakai kain ihram dari embarkasi. Hal itu sesuai imbauan petugas.

Hal itu tidak mengganggu prosesi ibadah dalam berihram karena mereka belum melafalkan niat dan mereka baru akan berniat ihram di Masjid Bir Ali.

Sejauh ini, terdapat 20-an kloter jamaah kuota tambahan yang dijadwalkan tiba untuk transit di Madinah. Kloter-kloter yang membawa total 6.848 jemaah dan petugas itu tiba secara bertahap sampai 23 Juni.

Mereka ditransitkan ke Madinah karena lalu lintas penerbangan untuk kedatangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, terlampau padat.
Baca juga: Pemerintah Arab Saudi: Kami cinta umat Islam Indonesia
Baca juga: Enam kloter dari Sektor 4 Madinah diberangkatkan ke Mekkah
Baca juga: Sebanyak 75 kloter jamaah Indonesia masih berada di Madinah
Baca juga: Jamaah Indonesia disarankan tidak menunaikan umrah wajib siang hari