BKKBN imbau tingkatkan konsumsi pangan lokal cegah stunting
15 Juni 2023 21:19 WIB
Deputi Pelatihan, dan Pengembangan Penelitian (Lalitbang) BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik di sela kunjungan pameran DASHAT di Makassar (15/6/2023). Antara/ HO-BKkBN
Gowa (ANTARA) - Deputi Pelatihan, dan Pengembangan Penelitian (Lalitbang) BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik mengimbau masyarakat meningkatkan konsumsi pangan lokal untuk mencegah stunting.
"Pemanfaatan pangan lokal sebagai bahan konsumsi untuk mencegah terjadinya stunting adalah sangat penting,'" kata Muhammad Rizal di sela kunjungannya ke Kabupaten Gowa, Kamis.
Dia mengatakan, pangan lokal yang dapat menjadi menu dapur sehat atasi stunting (DASHAT) harus dikembangkan di wilayah masing-masing khususnya dengan pemanfaatan pekarangan rumah.
Apalagi diketahui jika pangan lokal adalah sumber kebutuhan gizi ibu dan anak, sehingga harus dikembangkan dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Selain murah, pangan lokal mudah terjangkau di lapangan," katanya.
Menyikapi kondisi di Kabupaten Gowa, dia menilai potensi di daerah tersebut sangat besar apalagi sebagai sentra penghasil sayuran sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Dia juga menyarankan agar halaman rumah betul-betul dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi keluarga. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak halaman yang belum dimanfaatkan warga setempat.
Dengan memanfaatkan secara optimal pangan lokal, maka sekaligus akan melestarikan makanan lokal yang sarat dengan budaya Bugis Makassar.
Baca juga: Kemenko PMK: Sanitasi yang aman berpengaruh turunkan stunting
Baca juga: Pemkot Tangerang canangkan program Aksi Goceng stunting
Baca juga: BKKBN: Layanan KB Serentak Sehari sasar 1,24 juta akseptor
"Pemanfaatan pangan lokal sebagai bahan konsumsi untuk mencegah terjadinya stunting adalah sangat penting,'" kata Muhammad Rizal di sela kunjungannya ke Kabupaten Gowa, Kamis.
Dia mengatakan, pangan lokal yang dapat menjadi menu dapur sehat atasi stunting (DASHAT) harus dikembangkan di wilayah masing-masing khususnya dengan pemanfaatan pekarangan rumah.
Apalagi diketahui jika pangan lokal adalah sumber kebutuhan gizi ibu dan anak, sehingga harus dikembangkan dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Selain murah, pangan lokal mudah terjangkau di lapangan," katanya.
Menyikapi kondisi di Kabupaten Gowa, dia menilai potensi di daerah tersebut sangat besar apalagi sebagai sentra penghasil sayuran sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Dia juga menyarankan agar halaman rumah betul-betul dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi keluarga. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak halaman yang belum dimanfaatkan warga setempat.
Dengan memanfaatkan secara optimal pangan lokal, maka sekaligus akan melestarikan makanan lokal yang sarat dengan budaya Bugis Makassar.
Baca juga: Kemenko PMK: Sanitasi yang aman berpengaruh turunkan stunting
Baca juga: Pemkot Tangerang canangkan program Aksi Goceng stunting
Baca juga: BKKBN: Layanan KB Serentak Sehari sasar 1,24 juta akseptor
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: