Semarang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak generasi muda menjadi agen perdamaian yang menyebarkan pesan-pesan damai untuk menangkal propaganda radikalisme yang kian masif di dunia maya.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis, menyebut propaganda radikalisme sekarang ini memanfaatkan internet.

"Salah satu keresahan dari derasnya arus informasi dan teknologi melalui dunia maya adalah pemanfaatan internet oleh kelompok radikal terorisme dalam melakukan propaganda," kata Nisan pada kegiatan Pengukuhan Duta Damai Santri Jawa Tengah dan Regenerasi Duta Damai Regional Jawa Tengah.

Baca juga: Kepala BNPT bahas penguatan kelembagaan dengan Menteri PANRB

Baca juga: BNPT gandeng pemuda lawan manipulasi ideologi kekerasan


Karena itu, kata dia, strategi menangkal propaganda radikalisme di dunia maya harus sejalan dengan kemampuan kelompok teroris dalam memanfaatkan jaringan internet sebagai alat mempromosikan paham kekerasan.

"Mereka (kelompok teroris) menyiapkan berbagai konten di dunia maya yang mampu menarik minat orang dewasa, remaja, bahkan anak usia dini," katanya.

Dalam melawan propaganda radikalisme dan terorisme, kata dia, membutuhkan kalangan generasi yang cerdas teknologi, visioner, kreatif, inovatif dan cerdas dalam membuat konten di dunia maya.

"Dengan adanya kegiatan pembentukan Duta Damai Dunia Maya dan Duta Damai Santri di Provinsi Jateng, saya berharap generasi muda, khususnya di Jateng bisa menjadi agen perdamaian yang bisa menyebarkan pesan perdamaian di dunia maya," harapnya.

Duta Damai Provinsi Jawa Tengah yang dikukuhkan itu, kata dia, merupakan mitra BNPT dan Pemerintah Daerah dalam kampanye perdamaian di daerah melalui kegiatan offline dan online.

"Di sinilah BNPT membentuk Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya Jawa Tengah yang dapat memberikan narasi tanding yang lebih kreatif dan bisa mempengaruhi generasi muda," lanjutnya.

Perpaduan antara Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya, kata dia, diharapkan menjadi agen penyebar konten positif dan pesan damai di dunia maya, sekaligus siap secara aktif untuk melakukan kontra narasi dalam rangka menangkal konten kekerasan, paham radikalisme, dan terorisme.

"Nantinya diharapkan di Jateng ini akan ada suatu kontra narasi, kontra ideologi, kontra propaganda dari rekan-rekan Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya," kata Nisan.

Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda Kota Semarang Muhamad Masrofi mengapresiasi upaya pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT, termasuk pembentukan Duta Damai.

Meski sekarang situasi dan kondisi di Indonesia kondusif, kata dia, potensi terorisme tetap ada sehingga penting bagi semua pihak melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak ada ancaman terorisme.

"Kami di Pemkot Semarang sangat berkomitmen mendung apa yang dilakukan BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme. Terlebih lagi, sudah ada Pergub Jateng Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah Pada Terorisme," katanya.

Pembentukan Duta Damai Santri diikuti 64 peserta dari 10 pondok pesantren yang ada di Jateng, yaitu Ponpes Mansajul Ulum, Ponpes Assholihiyyah, Ponpes Almawaddah, Ponpes Salah Apik, Ponpes Maslakul Huda.

Kemudian, Ponpes Khozinatul Ulum, Ponpes Roudhatul Mubtadin Balekambang, Ponpes Alfalah, Ponpes Kyai Galang Dewu, Ponpes Kyai Gading Demak, sementara Duta Damai Dunia Maya Regional Jateng sebanyak 40 peserta.