Jalan rusak dan pohon pisang kekesalan warga terhadap pemerintah
19 Februari 2013 01:55 WIB
Sejumlah pengendara melintas di dekat jalan rusak yang ditanami pohon, di Jalan Bunga Asoka, Medan, Sumut, Selasa (30/10). Ditanamnya pohon di badan jalan tersebut sebagai bentuk protes warga, karena jalan di kawasan itu sejak sebulan terakhir rusak dan belum diperbaiki. (ANTARA/Irsan Mulyadi)
Karawang (ANTARA News) - Warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat menanami beberapa pohon pisang di tengah jalan raya sekitar Bundaran Badami, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Senin, sebagai protes atas kerusakan jalan tersebut yang belum juga diperbaiki.
"Jalan ini sudah rusak dan dibiarkan dalam kondisi rusak selama lebih dari setahun," kata Kamil, warga setempat.
Menurut dia, warga Karawang itu merasa kesal sekaligus kecewa kepada pemerintah daerah yang belum juga memperbaiki dan mengaspal jalan itu.
Padahal kerusakan jalan itu cukup parah, dan sudah berlangsung selama lebih dari setahun.
Kerusakan jalan di sekitar Badami tergolong parah.
Pada badan jalan ini terdapat lubang-lubang yang lebar dan dalam, sehingga ketika turun hujan menjadi seperti kubangan kerbau.
Warga setempat sempat memperbaiki jalan itu secara swadaya, dengan cara menambal lubang pada jalan itu menggunakan batu kapur.
"Tetapi sudah berton-ton batu kapur diturunkan untuk menambal jalan, tetap saja kondisi jalan rusak. Jadi kami meminta pemerintah daerah memperbaiki jalan itu," kata dia pula.
Kepala Desa Margakaya Kecamatan Telukjambe Barat, Ocang, membenarkan penanaman pohon pisang di tengah jalan itu dilakukan warga setempat.
Namun dia mengaku tidak mengetahui secara pasti motif penanaman pohon di jalan tersebut.
Menurut dia, kemungkinan tindakan itu dilakukan warga sebagai bentuk protes agar pihak terkait segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut. (MAK/B014)
"Jalan ini sudah rusak dan dibiarkan dalam kondisi rusak selama lebih dari setahun," kata Kamil, warga setempat.
Menurut dia, warga Karawang itu merasa kesal sekaligus kecewa kepada pemerintah daerah yang belum juga memperbaiki dan mengaspal jalan itu.
Padahal kerusakan jalan itu cukup parah, dan sudah berlangsung selama lebih dari setahun.
Kerusakan jalan di sekitar Badami tergolong parah.
Pada badan jalan ini terdapat lubang-lubang yang lebar dan dalam, sehingga ketika turun hujan menjadi seperti kubangan kerbau.
Warga setempat sempat memperbaiki jalan itu secara swadaya, dengan cara menambal lubang pada jalan itu menggunakan batu kapur.
"Tetapi sudah berton-ton batu kapur diturunkan untuk menambal jalan, tetap saja kondisi jalan rusak. Jadi kami meminta pemerintah daerah memperbaiki jalan itu," kata dia pula.
Kepala Desa Margakaya Kecamatan Telukjambe Barat, Ocang, membenarkan penanaman pohon pisang di tengah jalan itu dilakukan warga setempat.
Namun dia mengaku tidak mengetahui secara pasti motif penanaman pohon di jalan tersebut.
Menurut dia, kemungkinan tindakan itu dilakukan warga sebagai bentuk protes agar pihak terkait segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut. (MAK/B014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: