Bulu tangkis
Jonatan belajar dari kesalahan untuk atasi perlawanan Popov
15 Juni 2023 20:36 WIB
Tunggal putra Jonatan Christie mengalahkan Toma Junior Popov dengan skor 19-21, 21-11, 21-11 pada babak 16 besar Indonesia Open 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis. (ANTARA/Roy Rosa Bachtiar)
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie menyebutkan kunci kemenangannya atas Toma Junior Popov pada babak 16 besar, Kamis, ialah dengan belajar dari kesalahan gim pertama.
Sebelum memastikan lolos ke perempat final, unggulan keenam itu lebih dulu tertinggal pada gim pertama dengan skor 19-21. Saat itu, ia kehilangan momentum bertahan sehingga melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.
"Tapi gim kedua dan ketiga saya belajar dari kesalahan dari gim pertama ya. Saya main lebih tenang dan tidak main terburu-buru supaya Toma tidak nyaman," ungkap Jonatan dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam.
Baca juga: Jonatan balas kekalahan awal dengan kandaskan Popov lewat rubber game
Selain itu, Jonatan juga lihai karena mampu memanfaatkan kondisi lapangan dengan melepaskan banyak pukulan menyilang pada gim ketiga. Pilihan strategi tersebut memaksa Popov untuk berlarian mengejar kok ke berbagai sudut lapangan.
"Saya pakai panjang-lebar lapangan untuk buat dia lari terus. Itu bekerja cukup baik," kata Jonatan menambahkan.
Jonatan mengakui bahwa pebulu tangkis asal Prancis itu bermain cukup baik pada gim awal. Keunggulan yang sempat ia pegang pada gim pertama justru direbut Popov yang lebih unggul secara strategi.
Popov pun menjadi lebih percaya diri setelah menjaga keunggulan hingga paruh kedua gim pertama.
"Toma main cukup baik di gim awal. Saya sempat unggul tapi beberapa kali terbawa pola permainan lawan, dan itu buat Toma jadi percaya diri," Jonatan menceritakan.
Popov juga tak kalah cerdik dengan menyasar tubuh Jonatan sebagai target arah koknya, sehingga menyulitkan wakil tuan rumah untuk melakukan pengembalian.
Tekanan itu membuat Jonatan tak sabar sehingga lebih banyak mati sendiri akibat kesalahan-kesalahan pukulan.
"Seharusnya saya lebih sabar lagi. Saya kesulitan mengendalikan di gim pertama," tutur Jonatan.
Pada babak perempat final, Jonatan akan melakoni laga "perang saudara" dengan menghadapi Anthony Sinisuka Ginting. Ginting melaju ke babak delapan besar setelah mengalami pertarungan alot menghadapi Priyanshu Rajawat asal India.
Ginting turut mengikuti jejak rekan senegaranya dengan merangkum kemenangan tiga gim 20-22, 21-15, 21-15 demi melaju ke perempat final turnamen BWF Super 1000 itu.
Baca juga: Ginting lalui laga penuh tekanan hadapi pemain cadangan India
Baca juga: Ginting: Persaingan ketat tunggal putra warnai perjalanan ke Olimpiade
Sebelum memastikan lolos ke perempat final, unggulan keenam itu lebih dulu tertinggal pada gim pertama dengan skor 19-21. Saat itu, ia kehilangan momentum bertahan sehingga melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.
"Tapi gim kedua dan ketiga saya belajar dari kesalahan dari gim pertama ya. Saya main lebih tenang dan tidak main terburu-buru supaya Toma tidak nyaman," ungkap Jonatan dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam.
Baca juga: Jonatan balas kekalahan awal dengan kandaskan Popov lewat rubber game
Selain itu, Jonatan juga lihai karena mampu memanfaatkan kondisi lapangan dengan melepaskan banyak pukulan menyilang pada gim ketiga. Pilihan strategi tersebut memaksa Popov untuk berlarian mengejar kok ke berbagai sudut lapangan.
"Saya pakai panjang-lebar lapangan untuk buat dia lari terus. Itu bekerja cukup baik," kata Jonatan menambahkan.
Jonatan mengakui bahwa pebulu tangkis asal Prancis itu bermain cukup baik pada gim awal. Keunggulan yang sempat ia pegang pada gim pertama justru direbut Popov yang lebih unggul secara strategi.
Popov pun menjadi lebih percaya diri setelah menjaga keunggulan hingga paruh kedua gim pertama.
"Toma main cukup baik di gim awal. Saya sempat unggul tapi beberapa kali terbawa pola permainan lawan, dan itu buat Toma jadi percaya diri," Jonatan menceritakan.
Popov juga tak kalah cerdik dengan menyasar tubuh Jonatan sebagai target arah koknya, sehingga menyulitkan wakil tuan rumah untuk melakukan pengembalian.
Tekanan itu membuat Jonatan tak sabar sehingga lebih banyak mati sendiri akibat kesalahan-kesalahan pukulan.
"Seharusnya saya lebih sabar lagi. Saya kesulitan mengendalikan di gim pertama," tutur Jonatan.
Pada babak perempat final, Jonatan akan melakoni laga "perang saudara" dengan menghadapi Anthony Sinisuka Ginting. Ginting melaju ke babak delapan besar setelah mengalami pertarungan alot menghadapi Priyanshu Rajawat asal India.
Ginting turut mengikuti jejak rekan senegaranya dengan merangkum kemenangan tiga gim 20-22, 21-15, 21-15 demi melaju ke perempat final turnamen BWF Super 1000 itu.
Baca juga: Ginting lalui laga penuh tekanan hadapi pemain cadangan India
Baca juga: Ginting: Persaingan ketat tunggal putra warnai perjalanan ke Olimpiade
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: