Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak se-"galak" wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama.

"Muka saya memang tidak galak," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin. Meski begitu, Jokowi mengaku tetap tegas dalam melaksanakan tugas begitu pula saat memilih kepala dinas.

"Saya memang enggak galak tapi besok langsung hilang," katanya. Hilang maksudnya adalah jabatan seseorang bisa saja dicopot karena dianggap tidak kompeten atau jika memiliki kemampuan namun tidak melakukan sebuah perubahan.

Dia bahkan memberikan tenggat waktu selama enam bulan kepada para kepala dinas untuk segera merealisasikan program-program yang sudah ditentukan.

Sebelumnya, Jokowi mengganti setidaknya 20 pejabat eselon II, termasuk Kepala Dinas Perumahan serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Selatan.

(dny)