Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap mempedomani arahan Presiden Joko Widodo untuk mendukung pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJN) 2025 - 2045 demi mewujudkan Indonesia emas.

"Demi mewujudkan cita-cita Indonesia emas tahun 2045, Jatim akan melakukan berbagai upaya, seperti peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dari segi fisik, kemampuan, karakter, produktif, disiplin, dan fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, usai menghadiri peluncuran RPJPN 2025-2045 yang dihadiri Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis.

Gubernur Khofifah meyakini peningkatan kualitas SDM merupakan langkah awal yang harus dimiliki setiap komponen bangsa, termasuk di Jatim. "Kami terus berupaya meningkatkan indeks pembangunan manusia," ujarnya.

Baca juga: Lima kelompok industri prioritas ditetapkan dalam RPJPN 2025-2045

Mantan Menteri Sosial RI itu mengungkapkan salah satu tantangan untuk menjemput cita-cita Indonesia emas adalah menyambut bonus demografi dengan kualitas SDM yang andal.

"Sebagaimana arahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia emas, tiga hal pokok yang harus menjadi acuan adalah stabilitas bangsa yang terjaga, adanya keberlanjutan dan kesinambungan dan peningkatan kualitas SDM," ucapnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan stabilitas bangsa yang terus terjaga dapat diwujudkan jika tercipta kerukunan, persatuan dan persaudaraan di antara seluruh warga bangsa.

"Multikultur di Indonesia adalah bagian dari kekayaan dan kekuatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus terus dijaga dengan cara terus membumikan pentingnya harmoni," tuturnya.

Baca juga: Bappenas: Kerangka pikir RPJPN 2025-2045 ikuti filosofi Pancasila

Baca juga: Khofifah berkomitmen perluas pasar mancanegara untuk produk Jatim


Terkait keberlanjutan dan kesinambungan, Gubernur Khofifah menilai pentingnya pemimpin bangsa yang mampu melihat visi masa depan bangsa Indonesia, sehingga keberlanjutan dari program-program pemerintah yang telah menunjukkan hasil positif dapat diteruskan tidak mulai dari nol.

"Kalau memiliki cita-cita yang sama, akan ada kesamaan semangat untuk terus berupaya mewujudkan cita-cita tersebut. Kalau kata Pak Jokowi, kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pompa (Pom) bensin yang harus dimulai dari nol," ujarnya.