Semarang (ANTARA News) - Pertandingan sepakbola lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia antara tuan rumah PSIS melawan tamunya Persitara Jakarta Utara di Stadion Jatidiri Semarang, Senin petang, berlangsung ricuh.

Pertandingan ini sendiri dimenangi PSIS 2-1. Dua gol PSIS dicetak Heri Nur pada menit 56 dan Morris Power menit 93, sedangkan gol Persitara dicetak Enjang Rohiman pada menit 31.

Ricuh terjadi pada injury time ketika PSIS mencetak gol kedua pada menit 93 dari tendangan Morris Power memanfaatkan bola mental sundulan Saiful Amar.

Pemain-pemain Persitara menganggap bola tersebut sudah ditangkap kiper Ariek SB, tetapi wasit Ridwan Pahala dari Bandung mensahkan gol sehingga pemain tamu mengejar wasit.

Bahkan ofisial Persitara turut memprotes gol ini dengan keluar dari bangku cadangan yang memaksa oetugas keamanan masuk ke lapangan mengamankan wasit.

Akhirnya wasit dibawa ke pinggir lapangan meskit terus dikejar ofisial Persitara. Penonton melempari ofisial Persitara dengan botol bekas minuman.

Akhirnya pertandingan kedua tim dilanjutkan kembali dan tim tamu bersedia melanjutkan kembali dan begitu pemain Persitara menendang bola wasit langsung meniup peluit panjang sebagai tanda pertandingan usai.

Sebelum memberi waktu tambahan empat menit, wasit mengartumerahkan Ikhsan Sania (PSIS) dan Enjang Rohiman (Persitara).

General Manager PSIS Ferdinand Hindiarto dan Komisaris Utama Persitara Sardanta Tarigan sama-sama menilai kualitas wasit tidak bagus.

"Wasit sering jauh dari bola sehingga sering terlambat membunyikan pertandingan," kata Ferdinand.

Sementara Sardanta menilai pertandingan bagus kedua tim telah dinodai wasit yang tidak berkualitas.

(H015/D007)