Bali (ANTARA) - Sebanyak 20 orang peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik (Angkatan 2) yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikkan, Energi Baru, Terbarukan dan Konversi Energi (PPSDM KEBTKE) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal EBTKE di wilayah Bali.
 
"Pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga teknik yang memiliki pengetahuan teknis dan legal terkait konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik serta memiliki keterampilan dalam pengerjaan kegiatan konversi sepeda motor listrik," ujar Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM Susetyo Edi Prabowo di Kota Denpasar, Kamis.



Para peserta yang mengikuti pelatihan itu merupakan teknisi dari sektor UMKM, bengkel sepeda motor serta para pengajar dari SMK dan politeknik yang ada di wilayah Provinsi Bali.



Selama mengikuti pelatihan pada 15-19 Juni 2023 di SMKN 1 Denpasar, para peserta akan mendapatkan 50 jam pelajaran yang berisikan sejumlah materi yang terkait dengan pelaksanaan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.



Susetyo Edi Prabowo menjelaskan, sejumlah materi yang diberikan diantaranya adalah regulasi kendaraan bermotor berbasis baterai dan petunjuk teknis dan regulasi dari Kementerian Perhubungan terkait konversi sepeda motor listrik berbasis baterai.



"Selain itu materi lain yang diberikan adalah pengecekan legalitas dokumen dan penggunaan komponen pasca konversi, pengenalan komponen sepeda motor listrik dan pemasangan peralatan sepeda motor listrik serta praktek konversi," jelas dia.



Pelatihan yang menghadirkan sejumlah narasumber seperti dari Direktorat Sarana Transportasi Jalan, Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Korlantas Polri, Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE, PPSDM KEBTKE serta dari SMK Negeri 1 Denpasar itu diharapkan dapat membantu menyukseskan program konversi sepeda motor listrik di Indonesia.



"Program konversi sepeda motor BBM ke sepeda listrik berbasis baterai ini bertujuan mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional. Hal ini karena dapat mengurangi ketergantungan kita ke impor BBM," ungkap Susetyo Edi Prabowo.



Sementara itu Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan menjelaskan pelatihan itu merupakan upaya dari sisi hulu dengan menyiapkan SDM terkait dengan transisi dan transformasi penggunaan kendaraan berbasis BBM ke kendaraan listrik.



"Jadi kami mengapresiasi pemerintah pusat karena Bali diberikan kesempatan untuk bisa mendapatkan peluang dalam melatih dan mendidik SDM sebagai perintis atau agen perubahan untuk memulai memasifkan penyiapan dan pembangunan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," jelas dia.