Dolar reli di Asia setelah Fed isyaratkan kenaikan suku bunga
15 Juni 2023 14:58 WIB
Ilustrasi - Tumpukan uang dolar AS berada di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jakarta, Rabu (16/11/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.
Tokyo (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di perdagangan Asia pada Kamis sore, setelah Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga di akhir tahun, sementara mata uang China dan Selandia Baru jatuh karena tanda-tanda kelemahan di ekonomi mereka.
Perhatian pasar kini beralih ke keputusan bank sentral lainnya akhir pekan ini, dengan yen merosot ke level terlemahnya tahun ini ketika Bank Sentral Jepang (BoJ) memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
Indeks dolar naik 0,4 persen menjadi 103,35, pulih dari level terendah empat minggu di 102,66 pada Rabu (14/6/2023) setelah Fed mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman akan meningkat 50 basis poin lagi hingga akhir Desember.
Bank Sentral Eropa mengumumkan keputusan suku bunga berikutnya pada Kamis, dengan pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin dan satu lagi pada Juli sebelum jeda untuk sisa tahun ini.
Bank Sentral Jepang mengikuti pada Jumat (16/6/2023), ketika diharapkan untuk mempertahankan sikap ultra-dovish dan pengaturan kontrol kurva imbal hasil.
"Mengingat apa yang telah diumumkan Fed, ini adalah jeda hawkish," kata ahli strategi mata uang Bank of Singapore, Sim Moh Siong.
"Pesannya di sini adalah bahwa Fed melakukan pengetatan, dan inilah mengapa saya pikir dolar itu sendiri dapat tetap didukung dalam waktu dekat."
Euro kehilangan 0,12 persen menjadi 1,0808 dolar, tetapi terhadap mata uang Jepang melonjak 0,71 persen menjadi 152,785 yen.
Yen merosot 0,9 persen menjadi 141,365 per dolar, dan sebelumnya menyentuh 141,430, level yang tidak terlihat sejak 23 November.
Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan pada Kamis bahwa pergerakan pasar mata uang yang bergejolak tidak diinginkan dan pihak berwenang akan mengambil tindakan yang "tepat" sesuai kebutuhan.
Dolar kiwi merosot 0,52 persen menjadi 0,6177 dolar AS setelah data menunjukkan ekonomi Selandia Baru tergelincir ke dalam resesi teknis pada kuartal pertama, membuat kenaikan suku bunga lebih lanjut diragukan.
Yuan China turun 0,05 persen dan menyentuh 7,1916 per dolar, terlemah sejak November, setelah Bank Sentral China (PBoC) memangkas biaya pinjaman pinjaman jangka menengah untuk pertama kalinya dalam 10 bulan.
Itu mengikuti penurunan suku bunga pinjaman jangka pendek PBoC pada Selasa (13/6/2023), dan analis secara luas memperkirakan penurunan suku bunga acuan negara itu minggu depan.
"Menyusul penurunan suku bunga dari awal pekan ini, ada banyak harapan untuk stimulus yang lebih luas untuk menopang perekonomian," kata Siong dari Bank of Singapore.
Perhatian pasar kini beralih ke keputusan bank sentral lainnya akhir pekan ini, dengan yen merosot ke level terlemahnya tahun ini ketika Bank Sentral Jepang (BoJ) memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
Indeks dolar naik 0,4 persen menjadi 103,35, pulih dari level terendah empat minggu di 102,66 pada Rabu (14/6/2023) setelah Fed mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman akan meningkat 50 basis poin lagi hingga akhir Desember.
Bank Sentral Eropa mengumumkan keputusan suku bunga berikutnya pada Kamis, dengan pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin dan satu lagi pada Juli sebelum jeda untuk sisa tahun ini.
Bank Sentral Jepang mengikuti pada Jumat (16/6/2023), ketika diharapkan untuk mempertahankan sikap ultra-dovish dan pengaturan kontrol kurva imbal hasil.
"Mengingat apa yang telah diumumkan Fed, ini adalah jeda hawkish," kata ahli strategi mata uang Bank of Singapore, Sim Moh Siong.
"Pesannya di sini adalah bahwa Fed melakukan pengetatan, dan inilah mengapa saya pikir dolar itu sendiri dapat tetap didukung dalam waktu dekat."
Euro kehilangan 0,12 persen menjadi 1,0808 dolar, tetapi terhadap mata uang Jepang melonjak 0,71 persen menjadi 152,785 yen.
Yen merosot 0,9 persen menjadi 141,365 per dolar, dan sebelumnya menyentuh 141,430, level yang tidak terlihat sejak 23 November.
Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan pada Kamis bahwa pergerakan pasar mata uang yang bergejolak tidak diinginkan dan pihak berwenang akan mengambil tindakan yang "tepat" sesuai kebutuhan.
Dolar kiwi merosot 0,52 persen menjadi 0,6177 dolar AS setelah data menunjukkan ekonomi Selandia Baru tergelincir ke dalam resesi teknis pada kuartal pertama, membuat kenaikan suku bunga lebih lanjut diragukan.
Yuan China turun 0,05 persen dan menyentuh 7,1916 per dolar, terlemah sejak November, setelah Bank Sentral China (PBoC) memangkas biaya pinjaman pinjaman jangka menengah untuk pertama kalinya dalam 10 bulan.
Itu mengikuti penurunan suku bunga pinjaman jangka pendek PBoC pada Selasa (13/6/2023), dan analis secara luas memperkirakan penurunan suku bunga acuan negara itu minggu depan.
"Menyusul penurunan suku bunga dari awal pekan ini, ada banyak harapan untuk stimulus yang lebih luas untuk menopang perekonomian," kata Siong dari Bank of Singapore.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: