Kementan: Petani milenial berperan besar dalam Penas Tani Ke-XVI
15 Juni 2023 14:52 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada penutupan Penas Tani Ke-XVI di Padang, Kamis, (15/6/2023). ANTARA/HO-Humas Kementan.
Padang (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan petani milenial berperan besar dan cukup mencuri perhatian dalam penyelenggaraan Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan Ke-XVI 2023.
"Ada kekhasan pada Penas Tani Ke-XVI dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu hadir dan tampilnya petani milenial kita," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi saat mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada penutupan Penas Tani Ke-XVI di Padang, Kamis.
Ia mengatakan petani milenial memperagakan teknologi dan inovasi serta produk mereka. Hal tersebut berbeda dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya dimana petani milenial lebih banyak menjadi penonton saja.
Tidak hanya itu, dalam Penas Tani Ke-XVI, para petani milenial juga berhasil menyusun berbagai kesepakatan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis mereka melalui temu agribisnis yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.
"Pada Penas Tani Ke-XVI juga diadakan temu petani milenial. Yang hadir tidak hanya tingkat nasional, tapi juga lingkup ASEAN. Bahkan petani dari Jepang turut hadir," ungkap Dedi.
Selain petani milenial, keberhasilan Penas Tani Ke-XVI tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak termasuk Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, jajaran serta nelayan yang aktif berpartisipasi.
Pada kesempatan itu, Dedi menyinggung gelar teknologi yang bisa memperagakan smart farming, dimana petani dapat meningkatkan produktivitas pangan nasional sekaligus menekan biaya produksi.
"Saya yakin melalui implementasi smart farming, pangan lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan kegiatan Penas Tani Ke-XVI secara umum menjadi bentuk perhatian pemerintah kepada petani, termasuk upaya Indonesia mewujudkan ketahanan pangan.
"Semua kegiatan Penas Tani menjadi bekal dalam meningkatkan kemandirian pangan. Demi upaya kita mencapai tujuan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045," tambahnya.
Baca juga: Gorontalo jadi tuan rumah Penas Tani XVII/2026
Baca juga: Kementan pamerkan komoditas unggulan di Penas Tani Ke-XVI
Baca juga: Puji Penas Tani Nelayan XVI, Kementan: Banyak komitmen terjalin
"Ada kekhasan pada Penas Tani Ke-XVI dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu hadir dan tampilnya petani milenial kita," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi saat mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada penutupan Penas Tani Ke-XVI di Padang, Kamis.
Ia mengatakan petani milenial memperagakan teknologi dan inovasi serta produk mereka. Hal tersebut berbeda dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya dimana petani milenial lebih banyak menjadi penonton saja.
Tidak hanya itu, dalam Penas Tani Ke-XVI, para petani milenial juga berhasil menyusun berbagai kesepakatan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis mereka melalui temu agribisnis yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.
"Pada Penas Tani Ke-XVI juga diadakan temu petani milenial. Yang hadir tidak hanya tingkat nasional, tapi juga lingkup ASEAN. Bahkan petani dari Jepang turut hadir," ungkap Dedi.
Selain petani milenial, keberhasilan Penas Tani Ke-XVI tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak termasuk Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, jajaran serta nelayan yang aktif berpartisipasi.
Pada kesempatan itu, Dedi menyinggung gelar teknologi yang bisa memperagakan smart farming, dimana petani dapat meningkatkan produktivitas pangan nasional sekaligus menekan biaya produksi.
"Saya yakin melalui implementasi smart farming, pangan lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan kegiatan Penas Tani Ke-XVI secara umum menjadi bentuk perhatian pemerintah kepada petani, termasuk upaya Indonesia mewujudkan ketahanan pangan.
"Semua kegiatan Penas Tani menjadi bekal dalam meningkatkan kemandirian pangan. Demi upaya kita mencapai tujuan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045," tambahnya.
Baca juga: Gorontalo jadi tuan rumah Penas Tani XVII/2026
Baca juga: Kementan pamerkan komoditas unggulan di Penas Tani Ke-XVI
Baca juga: Puji Penas Tani Nelayan XVI, Kementan: Banyak komitmen terjalin
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: