Washington (ANTARA News) - Negara Islam Irak (ISI) yang merupakan kelompok terdepan Al-Qaida di Irak menyatakan sebagai pelaku gelombang pemboman, yang menyasar daerah Syiah di Baghdad dan menewaskan sedikitnya 21 orang pada Ahad.
Gelombang pemboman itu dilakukan pada saat Irak berjuang menghadapi protes dan krisis politik.
Negara Islam Irak (ISI), afiliasi Al-Qaida, menyatakan bertanggung jawab atas gelombang pemboman "dan menyatakan hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas tuduhan tindak pidana yang dilakukan oleh pemerintah yang dipimpin Syiah di daerah-daerah Sunni ibu kota," kata layanan pemantauan SITE, yang melacak forum internet kalangan garis keras.
Tiga bom mobil menghantam daerah kumuh Kota Sadr yang luas di utara kota, bom mobil meledak di Ameen, Al-Husseiniyah dan Kamaliyah di timur, sedangkan sebuah bom pinggir jalan meledak di Karrada di pusat Baghdad, kata para petugas keamanan dan medis.
Bom pinggir jalan lainnya meledak di Saidiyah di selatan ibu kota. Demikian diberitakan AFP--yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Senin.
Kelompok terdepan Al-Qaida secara luas dilihat sebagai lebih lemah daripada selama puncak pertumpahan darah sektarian di Irak dari 2006 hingga 2008, namun masih mampu melakukan serangan-serangan yang menimbulkan korban massal secara teratur.
(H-AK)
ISI akui lakukan gelombang pemboman di Baghdad
18 Februari 2013 12:13 WIB
Ilustrasi (ANTARA News/Lukisatrio)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: