Dalam pertemuan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan, kesehatan, dan transportasi itu, Retno mempromosikan Indonesia sebagai negara yang sangat kondusif untuk bisnis dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,3 persen atau tertinggi sejak 2014.
Dia juga menyebutkan beberapa prioritas Indonesia saat ini, misalnya, pembangunan industri hilir, ekonomi hijau, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Saya mengundang perusahaan-perusahaan tersebut berinvestasi, termasuk atau prioritas di sektor transisi energi dan kesehatan,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring melalui akun YouTube Kemlu RI.
Dia mengatakan investasi di transisi energi mencakup teknologi energi angin dan surya, smart grid, kendaraan listrik, dan ekosistem pelabuhan hijau.
Baca juga: Indonesia perkuat kerja sama internasional mitigasi perubahan iklim
Sementara di sektor kesehatan, ujar dia, investasi yang dibutuhkan mencakup telemedicine dan digitalisasi infrastruktur kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta pengembangan kapasitas untuk tenaga kesehatan.
Selain investasi, Menlu Retno juga mengundang perusahaan-perusahaan Denmark berpartisipasi dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum yang akan diselenggarakan September mendatang.
“Dari diskusi tersebut, terlihat jelas antusiasme mereka untuk berinvestasi di Indonesia dan mereka melihat potensi Indonesia sangat besar,” tutur dia.
First meeting in Copenhagen (14/6), a good discussion with 8 multinational Companies of Denmark ????????, focussing on cooperation in health, renewable energy and development of Nusantara Capital City pic.twitter.com/B38zJxFCGQ
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) June 14, 2023
Dorongan agar Denmark meningkatkan investasinya di Indonesia juga disampaikan oleh Menlu Retno ketika bertemu dengan Perdana Menteri Mette Frederiksen.
Secara khusus, Retno meminta Denmark agar “menempatkan Indonesia di dalam radarnya”.
Baca juga: Tren investasi global tunjukkan pergeseran menuju berkelanjutan
“Saya juga sampaikan mengenai perdagangan kedua negara yang tumbuh dengan sangat baik, terutama untuk tahun lalu yang meningkat lebih dari 130 persen,” kata Retno mengenai pertemuannya dengan PM Frederiksen.
Dalam pertemuan dengan PM Frederiksen, sebagaimana dalam pertemuan dengan Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen, Retno meminta dukungan Denmark untuk percepatan perundingan Indonesia-EU CEPA agar dapat segera diselesaikan.
Denmark adalah mitra dagang Indonesia terbesar di wilayah Nordik pada 2022.
Pada tahun lalu, Kemlu RI mencatat bahwa perdagangan kedua negara naik hingga 132 persen dan mencapai hampir 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,9 triliun).
Baca juga: Luhut: Investasi 20 miliar dolar AS wujudkan ekonomi berkelanjutan