Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) agar dapat melakukan studi kolaboratif dengan mitra regional untuk membangun konektivitas maritim.

Dalam Jakarta Geopolitical Forum 2023 yang digelar Lemhannas di Jakarta, Rabu, Luhut menyebut konektivitas strategis itu harus dapat terjalin dan terintegrasi dengan rantai pasokan maritim yang menghubungkan negara-negara yang ke depan akan menjadi pemain global utama.

“Dalam Forum ini, Lemhannas mengundang pakar dan pembuat kebijakan di bidang maritim dari negara-negara ASEAN. Saya berharap kerja sama ini dapat dilanjutkan dengan melakukan studi bersama untuk membangun konektivitas maritim Asia Tenggara yang dapat mengintegrasikan ekonomi biru kita dalam rantai pasok global,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Menurut Luhut, mengingat geografi dan lokasinya yang unik di sepanjang rute perdagangan global, konektivitas maritim sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ASEAN. Oleh karena itu, peningkatan keamanan maritim di wilayah tersebut sangat penting.

“Selain itu, saya berharap Lemhannas RI dapat melakukan studi kolaboratif dengan mitra regional kita untuk memastikan bahwa konektivitas strategis yang berpusat pada ALKI I, II, III dapat terintegrasi dengan rantai pasokan maritim yang menghubungkan negara-negara yang ke depan akan menjadi pemain global utama seperti Nigeria, Afrika Selatan, Kenya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, india, Brasil, dan Argentina,” tambah Luhut.

Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengungkapkan bahwa pihaknya siap meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara terkait. Ia mengaku siap untuk mendorong konektivitas maritim yang disampaikan Menko Luhut.

“Pak Menko meminta kami di Lemhannas untuk melanjutkan kolaborasi ini dengan negara-negara tersebut, sehingga nanti konektivitas maritim ini bisa kita tingkatkan. Oleh sebab itu, di sesi-sesi yang ada, kami mengundang tenaga ahli dan juga pembuat keputusan di negara ASEAN, dan membahas isu-isu hingga solusinya," katanya.

Baca juga: Lemhanas tinjau smelter pengolahan bijih timah
Baca juga: Lemhannas merekomendasikan timah sebagai komoditas strategis Indonesia