Laporan dari China
Hubungi Blinken, Qin desak AS tak campuri urusan China
14 Juni 2023 20:51 WIB
Arsip - Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyampaikan pandangan saat berjumpa dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-4 Indonesia-China di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (22/2/2023). ANTARA/Shofi Ayudiana/am.
Beijing (ANTARA) - Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengadakan percakapan melalui sambungan telepon dengan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken, Rabu.
Dalam percakapan itu, Qin menegaskan sikap Beijing terhadap Taiwan dan mendesak AS berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.
Qin menyatakan bahwa sejak awal tahun ini, hubungan China-AS menghadapi kesulitan dan tantangan baru.
"China selalu melihat dan mengatasi hubungan China-AS sesuai dengan prinsip-prinsip yang saling menghormati, konsisten terhadap perdamaian, dan kerja sama saling menguntungkan sebagaimana diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping," katanya.
Baca juga: Senat AS setujui RUU untuk mencabut status "negara berkembang" China
Mantan Duta Besar China untuk AS itu berharap Washington mengambil tindakan konkret untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara di sela-sela KTT G20 di Bali pada tahun lalu.
"AS harus berkomitmen terhadap China dalam mengatasi perbedaan secara efektif, mendukung kerja sama, dan mengembalikan hubungan China-AS ke arah yang benar dan stabil," kata Qin.
Blinken sempat hendak melakukan kunjungan ke Beijing pada Maret lalu, namun dibatalkan secara mendadak setelah terjadi insiden balon mata-mata AS terbang di atas wilayah AS.
Sampai saat ini Beijing masih belum memberikan tanggapan terhadap usulan Blinken yang mengagendakan ulang kunjungannya ke China.
Baca juga: Meredakan ketegangan AS-China vital untuk menjaga perdamaian global
Baca juga: AS sebut China tingkatkan fasilitas mata-mata di Kuba
Baca juga: China bantah tuduhan AS tentang kegiatan spionase di Kuba
Dalam percakapan itu, Qin menegaskan sikap Beijing terhadap Taiwan dan mendesak AS berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.
Qin menyatakan bahwa sejak awal tahun ini, hubungan China-AS menghadapi kesulitan dan tantangan baru.
"China selalu melihat dan mengatasi hubungan China-AS sesuai dengan prinsip-prinsip yang saling menghormati, konsisten terhadap perdamaian, dan kerja sama saling menguntungkan sebagaimana diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping," katanya.
Baca juga: Senat AS setujui RUU untuk mencabut status "negara berkembang" China
Mantan Duta Besar China untuk AS itu berharap Washington mengambil tindakan konkret untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara di sela-sela KTT G20 di Bali pada tahun lalu.
"AS harus berkomitmen terhadap China dalam mengatasi perbedaan secara efektif, mendukung kerja sama, dan mengembalikan hubungan China-AS ke arah yang benar dan stabil," kata Qin.
Blinken sempat hendak melakukan kunjungan ke Beijing pada Maret lalu, namun dibatalkan secara mendadak setelah terjadi insiden balon mata-mata AS terbang di atas wilayah AS.
Sampai saat ini Beijing masih belum memberikan tanggapan terhadap usulan Blinken yang mengagendakan ulang kunjungannya ke China.
Baca juga: Meredakan ketegangan AS-China vital untuk menjaga perdamaian global
Baca juga: AS sebut China tingkatkan fasilitas mata-mata di Kuba
Baca juga: China bantah tuduhan AS tentang kegiatan spionase di Kuba
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: