Guru besar pertama di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dikukuhkan
14 Juni 2023 14:25 WIB
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Dr Muhammad Yusuf mengukuhkan Profesor Dr Bulkani MPD sebagai guru besar pertama di UMPR, Rabu (14/6/2023) di Palangka Raya, Kalteng. (FOTO ANTARA/Rendhik Andika)
Palangka Raya (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Provinsi Kalimantan Tengah, Dr Muhammad Yusuf mengukuhkan Prof Dr Bulkani, M.Pd sebagai guru besar pertama di universitas swasta terbesar di Kalteng itu.
"Dengan pengukuhan guru besar ini, UMPR sebagai kampus di daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) akan semakin siap memacu peningkatan berbagai aspek agar kampus berstandar nasional bahkan internasional," kata Rektor UMPR, Muhammad Yusuf di Palangka Raya, Rabu.
Rektor mengatakan, kehadiran guru besar pertama di UMPR itu juga menjadi inspirasi dalam mengembangkan kampus untuk berbuat lebih jauh bagi pemerintah dan masyarakat, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Al Islam ke-Muhammadiyahan.
"Kehadiran Prof Bulkani ini juga menjadi energi dan semangat baru bagi kita semua di perguruan tinggi untuk memperkuat UMPR dan juga lulusannya menghadapi dinamika persaingan di masa mendatang," katanya di sela acara pengukuhan.
Pengukuhan Bulkani sebagai guru besar bidang Evaluasi Pendidikan dan merupakan guru besar pertama UMPR dilakukan dalam Rapat Senat Universitas secara terbuka. Dihadiri 600 tamu dan kalangan mahasiswa yang menampilkan berbagai kreasi
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, pencapaian guru besar tentunya menjadi kebanggaan tersendiri, karena perlu perjuangan yang tidak mudah untuk meraihnya.
Ia berharap momen pengukuhan itu menjadi penggelora semangat dan optimisme besar, terutama bagi civitas akademika UMPR untuk terus berupaya memajukan kualitas pendidikannya.
"Sehingga semakin mampu berkontribusi dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Tengah yang unggul dan berdaya saing tinggi," kata Edy Pratowo.
Baca juga: Himpunan ilmuwan Muhammadiyah inventarisasi pakar
Baca juga: Din dorong ilmuwan Muslim ciptakan lompatan pemikiran
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya juga bangga atas pengukuhan Bulkani sebagai guru besar di UMPR.
"Tentunya bertambahnya satu orang menjadi guru besar juga akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan dan peningkatan kualitas di perguruan tinggi," katanya.
Dia mengatakan, penambahan penambahan guru besar di wilayah Kalimantan sangat dinantikan LLDikti. Apalagi, penambahan itu juga tidak mudah untuk dilakukan, terutama bagi universitas atau perguruan tinggi swasta.
"Dengan kehadiran guru besar ini, akan terjadi peningkatan kualitas program studi dan universitas dengan akreditasi unggul, selain itu juga mendorong dan motivasi bagi dosen untuk mengikuti jejak Prof Bulkani," kata Muhammad Akbar.
Pada kesempatan itu, Prof Bulkani juga menyampaikan orasi pengukuhan berjudul "Peningkatan Akurasi, Indeks dan Koefisien Reliabilitas pada Tes Daring".
Ia mengatakan bahwa di antara permasalahan tes daring adalah sulitnya pengawasan, menurunnya keyakinan pengukur atau evaluator, adanya keraguan tentang akurasi hasil tes dan rendahnya keyakinan tentang reliabilitas hasil tes.
Namun, menurut dia, ada beberapa cara untuk meningkatkan koefisien reliabilitas tes daring. Diantaranya dengan melakukan pengukuran berulang, memperpanjang tes gan menggunakan hasil tes lain sebagai kriterium. "Kemudian membuat tes dengan tingkat kesukaran sedang, menggunakan tes lisan secara daring dan menggunakan tes daring parsial berbatas waktu," demikian Bulkani.
"Dengan pengukuhan guru besar ini, UMPR sebagai kampus di daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) akan semakin siap memacu peningkatan berbagai aspek agar kampus berstandar nasional bahkan internasional," kata Rektor UMPR, Muhammad Yusuf di Palangka Raya, Rabu.
Rektor mengatakan, kehadiran guru besar pertama di UMPR itu juga menjadi inspirasi dalam mengembangkan kampus untuk berbuat lebih jauh bagi pemerintah dan masyarakat, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Al Islam ke-Muhammadiyahan.
"Kehadiran Prof Bulkani ini juga menjadi energi dan semangat baru bagi kita semua di perguruan tinggi untuk memperkuat UMPR dan juga lulusannya menghadapi dinamika persaingan di masa mendatang," katanya di sela acara pengukuhan.
Pengukuhan Bulkani sebagai guru besar bidang Evaluasi Pendidikan dan merupakan guru besar pertama UMPR dilakukan dalam Rapat Senat Universitas secara terbuka. Dihadiri 600 tamu dan kalangan mahasiswa yang menampilkan berbagai kreasi
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, pencapaian guru besar tentunya menjadi kebanggaan tersendiri, karena perlu perjuangan yang tidak mudah untuk meraihnya.
Ia berharap momen pengukuhan itu menjadi penggelora semangat dan optimisme besar, terutama bagi civitas akademika UMPR untuk terus berupaya memajukan kualitas pendidikannya.
"Sehingga semakin mampu berkontribusi dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Tengah yang unggul dan berdaya saing tinggi," kata Edy Pratowo.
Baca juga: Himpunan ilmuwan Muhammadiyah inventarisasi pakar
Baca juga: Din dorong ilmuwan Muslim ciptakan lompatan pemikiran
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya juga bangga atas pengukuhan Bulkani sebagai guru besar di UMPR.
"Tentunya bertambahnya satu orang menjadi guru besar juga akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan dan peningkatan kualitas di perguruan tinggi," katanya.
Dia mengatakan, penambahan penambahan guru besar di wilayah Kalimantan sangat dinantikan LLDikti. Apalagi, penambahan itu juga tidak mudah untuk dilakukan, terutama bagi universitas atau perguruan tinggi swasta.
"Dengan kehadiran guru besar ini, akan terjadi peningkatan kualitas program studi dan universitas dengan akreditasi unggul, selain itu juga mendorong dan motivasi bagi dosen untuk mengikuti jejak Prof Bulkani," kata Muhammad Akbar.
Pada kesempatan itu, Prof Bulkani juga menyampaikan orasi pengukuhan berjudul "Peningkatan Akurasi, Indeks dan Koefisien Reliabilitas pada Tes Daring".
Ia mengatakan bahwa di antara permasalahan tes daring adalah sulitnya pengawasan, menurunnya keyakinan pengukur atau evaluator, adanya keraguan tentang akurasi hasil tes dan rendahnya keyakinan tentang reliabilitas hasil tes.
Namun, menurut dia, ada beberapa cara untuk meningkatkan koefisien reliabilitas tes daring. Diantaranya dengan melakukan pengukuran berulang, memperpanjang tes gan menggunakan hasil tes lain sebagai kriterium. "Kemudian membuat tes dengan tingkat kesukaran sedang, menggunakan tes lisan secara daring dan menggunakan tes daring parsial berbatas waktu," demikian Bulkani.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: