BI raih penghargaan regulator makroekonomi terbaik di Asia Pasifik
14 Juni 2023 13:38 WIB
Penyerahan penghargaan The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific dari The Asian Bankers kepada Bank Indonesia di Bangkok, Thailand, Selasa (13/06/2023). (ANTARA/HO-Bank Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) kembali meraih penghargaan regulator terbaik di Asia Pasifik 2023 (The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific) dari The Asian Bankers, majalah ekonomi di Asia, setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2020.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini dan memandang penghargaan sebagai bentuk pengakuan dunia internasional terhadap terjaganya kinerja ekonomi Indonesia.
Penghargaan tersebut juga menjadi pengakuan dunia atas kuatnya sinergi bauran kebijakan BI dan bauran kebijakan ekonomi nasional dalam memperkuat ketahanan, mempercepat pemulihan, serta mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut disampaikan pada acara Leadership Achievement Awards Ceremony di Bangkok, Thailand, Selasa (13/6). Penghargaan ini merupakan penghargaan keempat dari The Asian Banker kepada Bank Indonesia berturut-turut sejak 2020.
The Asian Bankers, dalam penilaiannya, memandang BI menunjukkan keunggulan dalam mengelola perekonomian sehingga berhasil menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia di tengah kondisi ketidakpastian global yang tinggi.
Tiga aspek utama menjadi pertimbangan keputusan The Asian Bankers. Pertama, konsistensi BI menempuh bauran kebijakan moneter yang didukung oleh sinergi dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mampu menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi.
Dengan koordinasi tersebut, inflasi dapat lebih rendah dari perkiraan pasar dan pertumbuhan ekonomi dengan cepat dapat kembali ke lintasan sebelum pandemi.
Aspek kedua, yakni BI secara konsisten juga menempuh kebijakan moneter yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking, sehingga dapat menurunkan ekspektasi inflasi dan mendorong inflasi inti kembali ke dalam kisaran 2 persen sampai 4 persen.
Ketiga, penguatan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui strategi triple intervention, baik di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian atau penjualan surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
Penghargaan regulator terbaik di Asia Pasifik 2023 merupakan penghargaan kepada bank sentral yang unggul dalam menjalankan perannya menjaga stabilitas makroekonomi.
Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh The Asian Banker sebagai salah satu penyedia banking intelligence sejak 1996, yang telah melakukan penilaian secara regular atas pencapaian bank sentral dan regulator jasa keuangan di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
Baca juga: BI bersinergi dengan perguruan tinggi dorong literasi keuangan UMKM
Baca juga: Survei BI indikasikan optimisme konsumen meningkat pada Mei 2023
Baca juga: Bank Indonesia ajak para wali kota bersinergi atasi inflasi
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini dan memandang penghargaan sebagai bentuk pengakuan dunia internasional terhadap terjaganya kinerja ekonomi Indonesia.
Penghargaan tersebut juga menjadi pengakuan dunia atas kuatnya sinergi bauran kebijakan BI dan bauran kebijakan ekonomi nasional dalam memperkuat ketahanan, mempercepat pemulihan, serta mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut disampaikan pada acara Leadership Achievement Awards Ceremony di Bangkok, Thailand, Selasa (13/6). Penghargaan ini merupakan penghargaan keempat dari The Asian Banker kepada Bank Indonesia berturut-turut sejak 2020.
The Asian Bankers, dalam penilaiannya, memandang BI menunjukkan keunggulan dalam mengelola perekonomian sehingga berhasil menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia di tengah kondisi ketidakpastian global yang tinggi.
Tiga aspek utama menjadi pertimbangan keputusan The Asian Bankers. Pertama, konsistensi BI menempuh bauran kebijakan moneter yang didukung oleh sinergi dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mampu menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi.
Dengan koordinasi tersebut, inflasi dapat lebih rendah dari perkiraan pasar dan pertumbuhan ekonomi dengan cepat dapat kembali ke lintasan sebelum pandemi.
Aspek kedua, yakni BI secara konsisten juga menempuh kebijakan moneter yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking, sehingga dapat menurunkan ekspektasi inflasi dan mendorong inflasi inti kembali ke dalam kisaran 2 persen sampai 4 persen.
Ketiga, penguatan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui strategi triple intervention, baik di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian atau penjualan surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
Penghargaan regulator terbaik di Asia Pasifik 2023 merupakan penghargaan kepada bank sentral yang unggul dalam menjalankan perannya menjaga stabilitas makroekonomi.
Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh The Asian Banker sebagai salah satu penyedia banking intelligence sejak 1996, yang telah melakukan penilaian secara regular atas pencapaian bank sentral dan regulator jasa keuangan di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
Baca juga: BI bersinergi dengan perguruan tinggi dorong literasi keuangan UMKM
Baca juga: Survei BI indikasikan optimisme konsumen meningkat pada Mei 2023
Baca juga: Bank Indonesia ajak para wali kota bersinergi atasi inflasi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: