"Ada 15 unit pesawat yang siaga dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Penerapan teknologi modifikasi cuaca yang dahulu dikenal sebagai teknologi hujan buatan merupakan bagian dari upaya pencegahan karhutla dengan cara pembasahan gambut.
Baca juga: BNPB kerahkan pesawat TMC guna siaga darurat bencana asap Kalbar
Baca juga: Jambi usulkan buat hujan buatan antisipasi karhutla 2023
Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan pola kebakaran hutan yang agak berbeda terjadi di Riau. Hutan yang terbakar biasanya intens pada Maret sampai April, lalu turun pada bulan berikutnya.
Kemudian karhutla kembali naik pada Juni. Bencana itu terus bergerak naik sampai Agustus dan mencapai posisi tertinggi pada pertengahan September.
"Saat ini masuk bulan Juni, mulai bulan panas," kata Menteri Siti Nurbaya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya Indian Ocean Dipole (IOD) menuju positif dapat memicu kekeringan saat mudik kemarau di Indonesia.
Baca juga: BMKG imbau seluruh pihak menghemat air seiring masuknya musim kemarau
Baca juga: BMKG: Waspada kekeringan meski ada hujan di puncak kemarau