Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ikatan Alumni ITS dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mendeklarasikan kolaborasi produktif untuk percepatan jaminan produk halal di Jawa Timur.

"Pendekatan kolaborasi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi suksesnya Program Jaminan Produk Halal. Tentunya dengan memberikan pedoman yang jelas, pendampingan yang baik dan memastikan ketersediaan produk bersertifikat halal," kata Ketua Pusat Kajian Halal ITS, Prof. Setyo Gunawan dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa.

Deklarasi tersebut ditandatangani ITS yang diwakili oleh Ketua Pusat Kajian Halal ITS Prof. Setyo Gunawan, dari IKA ITS diwakili oleh Ketua Harian IKA ITS PW Jatim Yoke C Katon, ST., MM, dan dari BPJPH diwakili Dr. H. Abd. Syakur, S.Ag., M.Si dan Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal BPJPH Kementerian Agama RI.

Menurut dia, deklarasi tersebut bertujuan untuk mendorong pembangunan ekosistem halal di Jawa Timur dan mendukung capaian Program 1 juta sertifikasi halal.

Baca juga: ITS dan Kedubes RRC jajaki kerja sama sektor iptekin

Baca juga: ITS buka tiga jalur seleksi Mandiri penerimaan mahasiswa baru


Deklarasi tersebut, lanjut dia, tidak hanya memprioritaskan pada jaminan sertifikasi halal semata, namun juga menguatkan pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi pada ekosistem industri halal, demi kehidupan yang lebih sehat.

Dalam deklarasi ini, ketiga organisasi yang menandatangani berkomitmen untuk bekerja sama dan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman terkait regulasi halal, teknologi halal, dan inovasi.

Tujuan utamanya adalah mencapai visi bersama yang menjamin standar terbaik dalam praktik halal, melalui ekosistem halal yang terintegrasi pada berbagai aktifitas dan kebutuhan masyarakat khususnya di Jawa Timur.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolik sertifikat halal oleh Ketua Umum IKA ITS PW Jatim Eri Cahyadi yang juga Wali Kota Surabaya kepada beberapa perwakilan UMKM di Surabaya.

Upaya kolaboratif akan mencakup berbagai area penting, termasuk penelitian dan pengembangan dalam praktik halal. Ini juga melibatkan studi kasus, pengujian produk, dan evaluasi sistem sertifikasi halal yang ada.

Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, konsorsium ini bertujuan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses sertifikasi produk sebagai halal.

"Dalam upaya mencapai sinergi yang optimal, organisasi yang terlibat dalam deklarasi ini akan berkoordinasi secara erat dengan lembaga terkait, pemerintah, dan sektor swasta," kata Setyo.

Ketua Harian IKA ITS Yoke Katon menambahkan, penandatanganan deklarasi ini merupakan bukti komitmen bersama untuk mempercepat program jaminan produk halal demi kepentingan masyarakat Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Timur.

Program ini, kata dia, akan memberdayakan masyarakat sebagai konsumen untuk partisipatif dalam membuat pilihan yang sesuai dengan kebutuhan halal mereka. Hal ini selaras dengan tujuan IKA ITS guna melaksanakan program kerja yang nyata manfaatnya bagi masyarakat.

"Saat ini, konsorsium memulai perjalanan kolaborasi produktif ini, mereka tetap teguh dalam tekad mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai praktik halal dan berkontribusi pada pertumbuhan industri halal di Indonesia," ujar Wasekum IKA ITS PW Jatim, Tomy menambahkan.*

Baca juga: Tim Robot ITS sabet enam penghargaan KRI 2023 Wilayah II

Baca juga: ITS dampingi masyarakat Asmat buat kapal fiber