Jakarta (ANTARA News) - Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (LAKSNU) Gugus Joko Waskito menilai Ulil Abshar Abdalla telah melakukan "blunder" dengan mengusulkan penonaktifan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.

"Manuver Ulil memanfaatkan momentum prahara di Partai Demokrat sangatlah fatal bagi karirnya dan mendatangkan stigma negatif bagi dia," kata Gugus di Jakarta, Jumat.

Menurut Gugus, Ulil mungkin melakukan manuver karena selama ini Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat itu seakan tenggelam.

Menurutnya, Ulil yang berlatar belakang pemikir muda NU tampak sulit untuk melakukan langkah dan gerakan politik sebagai politisi di Partai Demokrat. Berbeda dengan Anas yang meski juga berlatar belakang pemikir, namun piawai dalam berpolitik.

"Anas Urbaningrum yang sama-sama berlatar belakang aktivis muda Islam dan NU membuat ruang gerak Ulil di Partai Demokrat menjadi sempit," katanya.

Karena itu, kata dia, kemelut yang melanda Partai Demokrat sangat mungkin membuat Ulil terpancing untuk melakukan manuver.

Pada sisi lain, kata Gugus, bukan tidak mungkin Ulil justru dimanfaatkan oleh kelompok di dalam Partai Demokrat yang tidak suka kepada Anas.

"Sadar atau tidak, `peluru` seperti seorang Ulil memang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok yang tidak suka dengan Anas Urbaningrum di DPP Demokrat," katanya.

Menurut Gugus, kalau Ulil memerlukan ruang berkreasi di Partai Demokrat, tidak seharusnya dengan mencari sensasi saat Demokrat sedang berpolemik.

"Lebih positif jika dia menonjolkan pemikiran-pemikirannya," katanya.

(S024/S023)