Info Haji
Menag nilai keterlambatan penerbangan haji dinamika wajar
13 Juni 2023 18:51 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjawab pertanyaan awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai keterlambatan penerbangan merupakan dinamika wajar yang terjadi dalam penyelenggaraan haji.
"Ya menurut saya sih, ini soal maskapai telat itu hal biasa ya," kata Yaqut kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Menag membandingkan hal itu dengan keterlambatan yang terjadi di sektor penerbangan komersil reguler di hari-hari biasa.
"Apalagi ini jamaah (calon haji) yang besar dinamikanya pasti tinggi, kan jadi biasa saja (keterlambatan penerbangan)," ujarnya.
Secara keseluruhan, Menag menilai penyelenggaraan ibadah haji Indonesia 1444 Hijriah sudah berjalan baik tanpa mengabaikan adanya kekurangan kecil yang masih ada di sana-sini.
"Alhamdulillah semua berjalan baik, rapi, ya tentu ada kekurangan kecil sana-sini, wajar lah menurut saya," kata Yaqut.
Baca juga: Kemenkes gencarkan edukasi sehat jamaah haji jelang Armuzna
Sebelumnya, dalam rapat evaluasi penyelenggaraan haji 1444 H daring yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Selasa (6/6) pekan lalu, Menag menjelaskan sejumlah alasan keterlambatan penerbangan haji yang disampaikan pihak maskapai.
Untuk maskapai Garuda, terdapat keterlambatan spare part pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania akibat terganggunya rantai pasok global dampak konflik bersenjata Rusia—Ukraina.
Sementara maskapai Saudia Airlines mengakui terdapat ketidaksiapan pesawat sesuai kontrak, termasuk dari aspek kapasitas.
Di sisi lain, pada Senin (12/6) kemarin, Menag mengapresiasi perbaikan ketepatan waktu serta layanan pemberangkatan jamaah calon haji Indonesia gelombang kedua oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hal itu terlihat dengan peningkatan ketepatan waktu yang hanya berkisar 70 persen pada lima hari pertama pemberangkatan gelombang pertama menjadi di atas 80 persen pada lima hari pemberangkatan gelombang kedua.
Indonesia secara keseluruhan memperoleh kuota 229.000 calon haji untuk penyelenggaraan haji 1444 H. Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat per 12 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, 134.461 orang peserta ibadah haji Indonesia telah tiba di Arab Saudi dalam 349 kelompok terbang.
Baca juga: Jamaah lansia diimbau shalat di musala guna hindari kelelahan
"Ya menurut saya sih, ini soal maskapai telat itu hal biasa ya," kata Yaqut kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Menag membandingkan hal itu dengan keterlambatan yang terjadi di sektor penerbangan komersil reguler di hari-hari biasa.
"Apalagi ini jamaah (calon haji) yang besar dinamikanya pasti tinggi, kan jadi biasa saja (keterlambatan penerbangan)," ujarnya.
Secara keseluruhan, Menag menilai penyelenggaraan ibadah haji Indonesia 1444 Hijriah sudah berjalan baik tanpa mengabaikan adanya kekurangan kecil yang masih ada di sana-sini.
"Alhamdulillah semua berjalan baik, rapi, ya tentu ada kekurangan kecil sana-sini, wajar lah menurut saya," kata Yaqut.
Baca juga: Kemenkes gencarkan edukasi sehat jamaah haji jelang Armuzna
Sebelumnya, dalam rapat evaluasi penyelenggaraan haji 1444 H daring yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Selasa (6/6) pekan lalu, Menag menjelaskan sejumlah alasan keterlambatan penerbangan haji yang disampaikan pihak maskapai.
Untuk maskapai Garuda, terdapat keterlambatan spare part pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania akibat terganggunya rantai pasok global dampak konflik bersenjata Rusia—Ukraina.
Sementara maskapai Saudia Airlines mengakui terdapat ketidaksiapan pesawat sesuai kontrak, termasuk dari aspek kapasitas.
Di sisi lain, pada Senin (12/6) kemarin, Menag mengapresiasi perbaikan ketepatan waktu serta layanan pemberangkatan jamaah calon haji Indonesia gelombang kedua oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hal itu terlihat dengan peningkatan ketepatan waktu yang hanya berkisar 70 persen pada lima hari pertama pemberangkatan gelombang pertama menjadi di atas 80 persen pada lima hari pemberangkatan gelombang kedua.
Indonesia secara keseluruhan memperoleh kuota 229.000 calon haji untuk penyelenggaraan haji 1444 H. Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat per 12 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, 134.461 orang peserta ibadah haji Indonesia telah tiba di Arab Saudi dalam 349 kelompok terbang.
Baca juga: Jamaah lansia diimbau shalat di musala guna hindari kelelahan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: