Komisi VII DPR setujui pagu indikatif ESDM 2024 Rp11,07 triliun
13 Juni 2023 18:39 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Dalam rapat tersebut Komisi VII DPR menyetujui penambahan pagu indikatif tahun 2024 Kementerian ESDM sebesar Rp4,29 triliun menjadi Rp11,07 triliun. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/pri.
Jakarta (ANTARA) - Komisi VII DPR RI menyetujui pagu indikatif Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp11,07 triliun untuk tahun anggaran (TA) 2024.
"Bahwa rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM berkesimpulan bahwa Komisi VII menyetujui penambahan anggaran sejumlah Rp4,29 triliun sehingga total pagu indikatif dari Rp6,77 triliun menjadi Rp11,07 triliun," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat rapat kerja kerja dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait penetapan RKA K/L dan RKP Tahun 2024 yang dipantau secara daring, Selasa.
Sementara itu, Arifin menyampaikan terima kasih kepada Komisi VII DPR RI atas penetapan pagu indikatif tahun 2024 tersebut.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih, yang paling utama adalah dukungannya dalam menetapkan RKA K/L Tahun 2024 Kementerian ESDM yang ditingkatkan dari Rp6,7 triliun menjadi Rp11,07 triliun," ucap dia.
Arifin menegaskan Kementerian ESDM akan menggunakan anggaran tersebut dengan sebaik-baiknya untuk bisa meningkatkan kinerja, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Adapun untuk masukan yang tadi disampaikan oleh ibu/bapak anggota (Komisi VII DPR) selama proses pembahasan dan penetapan asumsi dasar RKA K/L 2024 akan menjadi perhatian kami untuk kami tindak lanjuti dan mudah-mudahan akan memberikan kontribusi yang lebih baik lagi," ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara eselon I Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (6/6) disepakati usulan peningkatan pagu indikatif tahun 2024 untuk Kementerian ESDM, yang semula Rp6,7 triliun menjadi Rp11 triliun.
Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa dari pagu indikatif tahun 2024, masih belum bisa mengakomodir kegiatan prioritas berupa program-program yang dialokasikan untuk infrastruktur yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
"Kami mengusulkan tambahan tambahan pagu indikatif antara lain untuk kekurangan pendanaan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II ruas Batang-Cirebon sampai Kandanghaur, kami juga usulkan pembangunan pipa gas bumi Dumai-Sei Mangke, kemudian konversi minyak tanah ke compressed natural gas (CNG)," ujar Dadan dikutip dari laman esdm.go.id.
Dadan menambahkan tambahan pagu indikatif akan digunakan untuk pembangunan jaringan transmisi 500 kilovolt (kV), khususnya di Sumatera Selatan, kemudian penambahan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), PLTS atap, bantuan baru pasang listrik (BPBL), konverter kit untuk nelayan dan petani, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), insentif konversi motor BBM ke motor listrik serta untuk revitalisasi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dan pengeboran panas bumi.
Baca juga: Kementan ajukan pagu indikatif 2024 sebesar Rp14,66 triliun
Baca juga: DJBC ajukan pagu indikatif Rp2,841 triliun untuk tahun anggaran 2024
Baca juga: Megawati minta BRIN manfaatkan anggaran secara tepat sasaran
"Bahwa rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM berkesimpulan bahwa Komisi VII menyetujui penambahan anggaran sejumlah Rp4,29 triliun sehingga total pagu indikatif dari Rp6,77 triliun menjadi Rp11,07 triliun," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat rapat kerja kerja dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait penetapan RKA K/L dan RKP Tahun 2024 yang dipantau secara daring, Selasa.
Sementara itu, Arifin menyampaikan terima kasih kepada Komisi VII DPR RI atas penetapan pagu indikatif tahun 2024 tersebut.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih, yang paling utama adalah dukungannya dalam menetapkan RKA K/L Tahun 2024 Kementerian ESDM yang ditingkatkan dari Rp6,7 triliun menjadi Rp11,07 triliun," ucap dia.
Arifin menegaskan Kementerian ESDM akan menggunakan anggaran tersebut dengan sebaik-baiknya untuk bisa meningkatkan kinerja, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Adapun untuk masukan yang tadi disampaikan oleh ibu/bapak anggota (Komisi VII DPR) selama proses pembahasan dan penetapan asumsi dasar RKA K/L 2024 akan menjadi perhatian kami untuk kami tindak lanjuti dan mudah-mudahan akan memberikan kontribusi yang lebih baik lagi," ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara eselon I Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (6/6) disepakati usulan peningkatan pagu indikatif tahun 2024 untuk Kementerian ESDM, yang semula Rp6,7 triliun menjadi Rp11 triliun.
Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa dari pagu indikatif tahun 2024, masih belum bisa mengakomodir kegiatan prioritas berupa program-program yang dialokasikan untuk infrastruktur yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
"Kami mengusulkan tambahan tambahan pagu indikatif antara lain untuk kekurangan pendanaan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II ruas Batang-Cirebon sampai Kandanghaur, kami juga usulkan pembangunan pipa gas bumi Dumai-Sei Mangke, kemudian konversi minyak tanah ke compressed natural gas (CNG)," ujar Dadan dikutip dari laman esdm.go.id.
Dadan menambahkan tambahan pagu indikatif akan digunakan untuk pembangunan jaringan transmisi 500 kilovolt (kV), khususnya di Sumatera Selatan, kemudian penambahan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), PLTS atap, bantuan baru pasang listrik (BPBL), konverter kit untuk nelayan dan petani, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), insentif konversi motor BBM ke motor listrik serta untuk revitalisasi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dan pengeboran panas bumi.
Baca juga: Kementan ajukan pagu indikatif 2024 sebesar Rp14,66 triliun
Baca juga: DJBC ajukan pagu indikatif Rp2,841 triliun untuk tahun anggaran 2024
Baca juga: Megawati minta BRIN manfaatkan anggaran secara tepat sasaran
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: