Seorang tewas tertimbun longsor di Garut
15 Februari 2013 20:02 WIB
ilustrasi Sebuah kendaraan alat berat digunakan untuk menyingkirkan longsoran berupa batu cadas di jalur lintas selatan Lumajang, Malang, Jawa Timur. Kamis (14/2). (FOTO ANTARA/ Cucuk Donartono)
Garut (ANTARA News) - Seorang tewas tertimbun tanah tebing longsor di Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Camat Talegong, Nurodin, mengatakan korban meninggal dunia Ny. Karmanah (55) warga Kampung Cilamping yang tewas karena tertimbun material tumpukan tanah tebing.
"Longsor terjadi tadi pagi pukul 07.00 WIB di Kampung Pasir angin, korban meninggal saat berada dibawah tebing," kata Nurodin.
Warga setempat berupaya melakukan pencarian korban dengan alat seadanya dan berhasil mengevakuasi korban yang berada di dasar longsoran tanah sekitar pukul 10.30 WIB.
"Korban berhasil ditemukan warga beberapa jam setelah terjadi longsor. Jasad korban sekarang sudah dimakamkan," katanya.
Ia menerangkan, tanah tebing dengan ketinggian 100 meter dan panjang hampir dua ribu meter itu tiba-tiba longsor saat cuaca cerah.
Korban yang sedang beraktivitas bertani itu, kata Nurodin, diduga tidak mampu menyelamatkan diri ketika terjadi longsor yang cukup besar dan memanjang itu.
"Tebing yang longsor sangat panjang, diduga korban tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya tertimbun," katanya.
Tebing yang menghubungkan dua kampung Pasirangin dan Cilamping, kata Nurodin, sudah kedua kalinya longsor pada musim hujan.
Sehari sebelum bencana longsor yang kedua kalinya itu, lanjut dia, sempat turun hujan deras mengguyur desa itu.
"Sebelumya sampai malam memang turun hujan, akibat hujan itu tanah tebing yang dinilai labil itu jadi longsor," katanya.
(KR-FPM/Y003)
Camat Talegong, Nurodin, mengatakan korban meninggal dunia Ny. Karmanah (55) warga Kampung Cilamping yang tewas karena tertimbun material tumpukan tanah tebing.
"Longsor terjadi tadi pagi pukul 07.00 WIB di Kampung Pasir angin, korban meninggal saat berada dibawah tebing," kata Nurodin.
Warga setempat berupaya melakukan pencarian korban dengan alat seadanya dan berhasil mengevakuasi korban yang berada di dasar longsoran tanah sekitar pukul 10.30 WIB.
"Korban berhasil ditemukan warga beberapa jam setelah terjadi longsor. Jasad korban sekarang sudah dimakamkan," katanya.
Ia menerangkan, tanah tebing dengan ketinggian 100 meter dan panjang hampir dua ribu meter itu tiba-tiba longsor saat cuaca cerah.
Korban yang sedang beraktivitas bertani itu, kata Nurodin, diduga tidak mampu menyelamatkan diri ketika terjadi longsor yang cukup besar dan memanjang itu.
"Tebing yang longsor sangat panjang, diduga korban tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya tertimbun," katanya.
Tebing yang menghubungkan dua kampung Pasirangin dan Cilamping, kata Nurodin, sudah kedua kalinya longsor pada musim hujan.
Sehari sebelum bencana longsor yang kedua kalinya itu, lanjut dia, sempat turun hujan deras mengguyur desa itu.
"Sebelumya sampai malam memang turun hujan, akibat hujan itu tanah tebing yang dinilai labil itu jadi longsor," katanya.
(KR-FPM/Y003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: