Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan inovasi dan kreativitas memegang peranan kunci dalam pengembangan elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

"Inovasi dan kreativitas dari perusahaan untuk menciptakan produk-produk baru itu sangat diperlukan dan sangat penting. Saya yakin semua perusahaan mempunyai strategi sendiri-sendiri untuk mengembangkan jenis produk maupun teknologi apa yang akan digunakan untuk mereknya," katanya dalam peresmian Produksi dan Ekspor Perdana Yaris Cross di Pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa.

Menperin pun mengapresiasi langkah PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang baru saja meresmikan produksi dan ekspor satu model kendaraan listrik hybrid (hybrid electric vehicle/HEV) terbarunya yaitu All-New Yaris Cross di tengah perkembangan kendaraan listrik saat ini.

"Toyota membuktikan bahwa sebetulnya produk hybrid masih memiliki pasar yang cukup tinggi, baik itu domestik maupun global," katanya.

Menperin memahami semua perusahaan otomotif memiliki strategi tersendiri dalam mencari pasar di tengah tren kendaraan yang lebih hijau dan ramah lingkungan seperti saat ini. Di sisi lain, teknologi kendaraan dan permesinan juga terus berkembang dan berevolusi dan tidak akan pernah mencapai titik final.

Bahkan, ia mengaku industri maupun teknologi yang diusung saling berkompetisi satu sama lain. Namun, di mata pemerintah dan konsumen, kompetisi itu malah berbuah baik karena dapat mendorong produksi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan rendah emisi.

"Indahnya bagi kita, kompetisi yang dilakukan sadar atau tidak sadar adalah masing-masing berupaya untuk bisa memproduksi engine yang ramah lingkungan, engine yang kita sebut dengan zero emisi. Bisa saja electric vehicle, BEV (battery electric vehicle), bisa saja fuel cell, bisa saja biocell dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Intinya yang kami inginkan, dan yang penting ini menunjukkan upaya dari industri dalam menciptakan produk-produk dalam konteks besar yang disebut dengan green mobility," katanya.

Menperin menyebut teknologi green mobility bisa meliputi apa saja, termasuk ICE (Internal Combustion Engine/berbahan bakar minyak fosil) yang kelamaan akan lebih ramah lingkungan, juga program Low Cost Green Car (LCGC) atau dikenal juga kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2).

Ia juga menyebut Indonesia sangat diuntungkan karena memiliki cadangan mineral kritis yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, sangat wajar jika pemerintah tengah memprioritaskan pengembangan kendaraan EV berbasis baterai.

"Sekali lagi, teknologi terus berevolusi, teknologi saling bersaing dan kita sebagai customer sangat diuntungkan karena persaingan mereka mengarah pada apa yang disebut dengan green mobility," kata Menperin.

Baca juga: Menko Luhut: Ekosistem EV tidak selesai hanya satu periode presiden
Baca juga: Hyundai siapkan dana untuk investasi kendaraan listrik