"Pada 2022 kami berhasil menurunkan 38 persen dan kami masih dalam on the right track, yang di dalamnya ada 16 kementerian/lembaga saling bersinergi," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam sebuah wawancara di Jakarta, Selasa.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan sampah laut sampai 70 persen pada tahun 2025 mendatang. Saat ini sekitar 80 persen sampah laut di Indonesia berasal dari darat dan dari jumlah itu sebanyak 30 persen diantaranya merupakan sampah plastik.
Baca juga: Indonesia cegah 200 ribu ton sampah plastik bocor ke laut
Menurut dia, setiap individu harus berpikir saat hendak melakukan kegiatan, apakah akan menghasilkan sampah atau tidak. Bila mampu mengurangi sampah, maka harus bisa memilah sampah tersebut antara organik dan anorganik.
Kementerian LHK memberikan apresiasi kepada 16 produsen yang sudah melakukan implementasi dalam pengurangan sampah yang tertuang dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019.
Baca juga: KLHK: Gerakan kurangi limbah padat di laut jadi agenda nasional
"Cara untuk mengatasi (sampah laut) memang kita harus bersinergi," ujar Vivien.
KLHK menyatakan langkah mengatasi sampah laut membutuhkan penanganan dengan kerangka hukum dan kelembagaan dalam proses pengelolaan sampah yang komprehensif dengan implementasi yang efektif, termasuk pengawasan dalam siklus hidup produk plastik tersebut.
Baca juga: Kemenperin: Penerapan ekonomi sirkular untuk tangani sampah plastik