Sharp Indonesia ajari pelajar SMA daur ulang sampah plastik
13 Juni 2023 11:48 WIB
Peserta Sharp Ecobition Workshop sedang mendaur ulang sampah plastik menjadi barang ergonomis (ANTARA/HO/SEID/Risbiani Fardaniah)
Jakarta (ANTARA) - Produsen elektronik PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengajak pelajar SMA peduli terhadap lingkungan terutama sampah plastik dan mendaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.
Hal itu dilakukan melalui program Sharp Ecobition Workshop di beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, dan terakhir pekan ini di Palembang (Sumatera Selatan) tepatnya di SMAN 6 Palembang.
Baca juga: Kemenperin: Penerapan ekonomi sirkular untuk tangani sampah plastik
Assistant General Manager Marketing Communication Division SEID, Agus Soewadjie melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menjelaskan program itu terkait dengan masalah limbah plastik yang tak kunjung usai.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, per Agustus 2022, jumlah produksi sampah di kota itu mencapai 1.000 ton per hari, berupa limbah plastik dan organik sisa produksi rumah tangga, pertokoan, maupun rumah makan yang tersebar di 18 kecamatan.
Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menerapkan larangan penggunaan kantong plastik di industri perhotelan dan kantor pemerintah.
"Melalui Program Sharp Ecobition Workshop ini kami ingin mengajak masyarakat, khususnya siswa untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Mendukung tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 'Solusi Untuk Polusi Plastik', Sharp Indonesia mengajak siswa-siswi SMAN 6 Palembang melakukan workshop mengolah limbah plastik menjadi barang bernilai guna," kata Agus.
Untuk itu, pihaknya menggandeng Kertabumi Recyling Center untuk mengajarkan siswa-siswi SMAN 6 serta tamu undangan lainnya melakukan daur ulang limbah plastik menjadi sampul buku, wadah smartphone, dompet, dan barang berguna lainnya, yang menyesuaikan dengan tema From Love Comes Green.
Baca juga: Pertamina Dumai ajak masyarakat bersihkan pantai dari polusi plastik
Baca juga: Kumpulkan sampah kemasan plastik bisa hasilkan uang tambahan
Namun sebelum masuk sesi daur ulang peserta diberikan penjelasan mengenai bahaya berbagai jenis sampah, yang dilanjutkan dengan aksi operasi semut, dimana para peserta diajak bersih-bersih lingkungan sekolah dengan mengumpulkan sampah plastik yang nantinya ditimbang dan disalurkan ke TPA terdekat.
Pada Sharp Ecobition Workshop di kota-kota sebelumnya terkumpul sampah seberat 80 kilogram.
“Harapan kami melalui program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus melahirkan kebiasaan kaum muda untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap lingkungan," ujar Agus yang menyebut kegiatan tersebut juga sebagai perayaan hari jadi ke-110 Sharp.
Hal itu dilakukan melalui program Sharp Ecobition Workshop di beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, dan terakhir pekan ini di Palembang (Sumatera Selatan) tepatnya di SMAN 6 Palembang.
Baca juga: Kemenperin: Penerapan ekonomi sirkular untuk tangani sampah plastik
Assistant General Manager Marketing Communication Division SEID, Agus Soewadjie melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menjelaskan program itu terkait dengan masalah limbah plastik yang tak kunjung usai.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, per Agustus 2022, jumlah produksi sampah di kota itu mencapai 1.000 ton per hari, berupa limbah plastik dan organik sisa produksi rumah tangga, pertokoan, maupun rumah makan yang tersebar di 18 kecamatan.
Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menerapkan larangan penggunaan kantong plastik di industri perhotelan dan kantor pemerintah.
"Melalui Program Sharp Ecobition Workshop ini kami ingin mengajak masyarakat, khususnya siswa untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Mendukung tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 'Solusi Untuk Polusi Plastik', Sharp Indonesia mengajak siswa-siswi SMAN 6 Palembang melakukan workshop mengolah limbah plastik menjadi barang bernilai guna," kata Agus.
Untuk itu, pihaknya menggandeng Kertabumi Recyling Center untuk mengajarkan siswa-siswi SMAN 6 serta tamu undangan lainnya melakukan daur ulang limbah plastik menjadi sampul buku, wadah smartphone, dompet, dan barang berguna lainnya, yang menyesuaikan dengan tema From Love Comes Green.
Baca juga: Pertamina Dumai ajak masyarakat bersihkan pantai dari polusi plastik
Baca juga: Kumpulkan sampah kemasan plastik bisa hasilkan uang tambahan
Namun sebelum masuk sesi daur ulang peserta diberikan penjelasan mengenai bahaya berbagai jenis sampah, yang dilanjutkan dengan aksi operasi semut, dimana para peserta diajak bersih-bersih lingkungan sekolah dengan mengumpulkan sampah plastik yang nantinya ditimbang dan disalurkan ke TPA terdekat.
Pada Sharp Ecobition Workshop di kota-kota sebelumnya terkumpul sampah seberat 80 kilogram.
“Harapan kami melalui program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus melahirkan kebiasaan kaum muda untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap lingkungan," ujar Agus yang menyebut kegiatan tersebut juga sebagai perayaan hari jadi ke-110 Sharp.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: