Padang, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menargetkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian senilai Rp50 miliar mampu mendukung usaha sekitar 2.000 petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pesisir Selatan Madrianto di Painan, Sumbar, Selasa, mengatakan petani penerima kredit diprioritaskan sesuai dengan keunggulan daerah seperti sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan hortikultura.

"Dengan asumsi masing-masing petani bisa mengakses berkisar Rp25 juta-Rp30 juta, maka dana KUR itu bisa diakses oleh dua ribu petani," katanya.

Sebelumnya, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar menandatangani Piagam KUR bidang usaha pertanian senilai Rp50 miliar di sela Pekan Nasional (Penas) KTNA XVI, Padang, Sumbar.

Penandatanganan KUR yang disaksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu merupakan komitmen bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian.

Madrianto melanjutkan stimulan kredit modal itu diutamakan untuk menggenjot produksi dari sisi hulu, sesuai target pemerintah pusat, yakni swasembada pangan dan daging.

Apalagi Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Sumatera Barat, dengan kontribusi di atas 10 persen terhadap total produksi gabah di Ranah Minang.

Kemudian, dalam rangka pengendalian inflasi khususnya pada kelompok bahan pangan dan kelompok bumbu-bumbuan serta peningkatan kesejahteraan petani.

"Selama ini, petani kesulitan mengakses pembiayaan untuk pengembangan usaha, karena beberapa faktor seperti risiko usaha dan minimnya administrasi," terangnya.

Akibatnya, kata Madrianto, petani terpaksa mengakses modal lewat rentenir, sehingga mereka tidak berdaulat atas hasil produksi pertaniannya dan harga cenderung ditentukan tengkulak.

Sementara sisa produksi hanya cukup memenuhi kebutuhan pangan hingga musim panen mendatang, tanpa bisa mengalokasikan untuk kebutuhan lain seperti investasi dan pendidikan anak.

"Karena itu, petani sulit untuk sejahtera, sehingga sebagian besar masyarakat miskin di kabupaten berasal dari keluarga petani," sebutnya.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 menjadikan sektor pertanian sebagai tumpuan kemandirian ekonomi.

Optimalisasi sektor pertanian dilakukan sejak dari hulu dengan meningkatkan produksi. Sedangkan, di hilir memperluas pemberian nilai tambah, sehingga petani mendapatkan penghasilan lebih.

Upaya itu ditopang dengan kebijakan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan ke area sentra produksi, sehingga biaya biaya distribusi produk pertanian menjadi lebih murah.

"Kami masih menunggu juklak dan juknis KUR tersebut. Kami optimis, ini merupakan solusi meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

Baca juga: Mentan minta pemda optimalkan KUR untuk biayai program pertanian
Baca juga: Kementan: penyaluran KUR pertanian lampaui target Rp90 triliun
Baca juga: Pemerintah dukung modernisasi taksi alat dan mesin pertanian lewat KUR