Surabaya (ANTARA News) - Panglima Armada ke-7 (Asia-Pasifik) Angkatan Laut AS Admiral (Laksamana Madya) Scott Swift menilai uji coba nuklir Korea Utara itu sangat mengganggu stabilitas di kawasan Asia Pasifik.
"Sampai sekarang, kami belum mendengar ada negara lain yang mendukung aksi itu, tetapi aksi mereka itu sudah sangat mengganggu stabilitas kawasan Asia Pasifik," katanya dalam pertemuan dengan kalangan pers di Surabaya, Kamis.
Didampingi istrinya, Patricia Swift, dan Atase AL AS Adrian Jansen, dia meminta negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk mencontoh Indonesia yang mementingkan stabilitas kawasan yang justru akan menguntungkan perekonomian.
"Aksi yang mengganggu stabilitas kawasan itu bukan contoh yang baik. Namun, kami sependapat bahwa isu itu harus dituntaskan secara diplomasi. Dan, kami hanya bertugas menjaga keamanan untuk stabilitas kawasan di Asia, Laut India, dan Pasifik," katanya.
Ia menyebut isu penting lainnya di kawasan Asia Pasifik adalah pembajakan di Selat Malaka. Namun, pembajakan itu sudah berkurang berkat bantuan pemerintah Indonesia.
"Oleh karena itu, kerja sama untuk menjaga keamanan guna terciptanya stabilitas kawasan itu penting agar kapal-kapal industri dapat berlayar dengan aman. Indonesia sendiri membutuhkan stabilitas itu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sudah baik itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan bahwa pihaknya selaku menjalin kerja sama militer dengan 34 negara yang memiliki Angkatan Laut di wilayah Armada 7, di antaranya kerja sama operasi dan latihan gabungan.
"Dengan 34 negara itu, kami sudah memiliki 125 latihan bersama. Oleh karena itu, kami akan sulit untuk menambah lagi latihan yang terjadwal, kecuali meningkatkan kualitas latihan yang ada," katanya.
Ia mencontohkan latihan gabungan bersandi CARAT yang dilakukan bersama Indonesia.
"Pada bulan Mei tahun lalu, CARAT dilaksanakan di sini (Banongan, Situbondo, Jawa Timur), dan pada bulan Mei 2013 akan dilaksanakan di wilayah barat," katanya.
Dalam kunjungan sehari ke Surabaya sejak Kamis (14/2) pagi hingga malam dan Jumat (14/2) pagi sudah bertolak ke Jepang, Scott Swift bertemu Pangarmatim, Gubernur AAL, sejumlah kru kapal yang pernah bertugas menjaga perdamaian di Lebanon, dan sejumlah kalangan pers. (E011/D007)
Panglima Armada ke-7 AL AS: Korut sangat mengganggu
15 Februari 2013 00:01 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (REUTERS/Kyodo)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: