BNPB: Dasarian II Juni masih waspada banjir di Sulawesi hingga Papua
12 Juni 2023 23:27 WIB
Tangkapan Layar - Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari pada diskusi disaster briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (12/6/2023) (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pada dasarian II Juni 2023 masih tetap waspada potensi banjir untuk sebagian wilayah Sulawesi hingga Papua.
"Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian timur, Maluku, dan Papua Barat, serta di bagian selatan Papua ini masih menjadi perhatian untuk waspada banjir," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Senin.
BNPB meminta pemerintah daerah (pemda) di wilayah tersebut untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas menengah.
Sebagian wilayah Sulawesi, kata dia, didominasi tanah longsor dan cuaca ekstrem. Sebagian lainnya dan Papua terpengaruh adanya badai di dekat Filipina, sehingga masih ada awan hujan yang berpengaruh pada kondisi hidrometeorologi basah, kata Abdul.
Baca juga: Masuki musim kemarau, BNPB ingatkan waspada karhutla dan kekeringan
Abdul mengatakan di wilayah lainnya, pemda mesti bersiap dengan potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Hidrometeorologi basah rasanya tidak akan terlalu dominan, karena kita sudah mulai masuk musim kering. Dan kita harapkan memang musim kering ini, nanti tidak akan terlalu kering," kata Abdul.
Abdul mengatakan dalam 2-3 tahun terakhir, Indonesia dalam indeks El Nino yang masih di bawah nol, yang artinya di periode basah.
Namun pada saat ini, lanjut dia, Indonesia mulai memasuki periode kering, yang akan diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus 2023.
Baca juga: BMKG: Pekan ketiga Juni Sulawesi Utara masuki musim kemarau
"Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian timur, Maluku, dan Papua Barat, serta di bagian selatan Papua ini masih menjadi perhatian untuk waspada banjir," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Senin.
BNPB meminta pemerintah daerah (pemda) di wilayah tersebut untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas menengah.
Sebagian wilayah Sulawesi, kata dia, didominasi tanah longsor dan cuaca ekstrem. Sebagian lainnya dan Papua terpengaruh adanya badai di dekat Filipina, sehingga masih ada awan hujan yang berpengaruh pada kondisi hidrometeorologi basah, kata Abdul.
Baca juga: Masuki musim kemarau, BNPB ingatkan waspada karhutla dan kekeringan
Abdul mengatakan di wilayah lainnya, pemda mesti bersiap dengan potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Hidrometeorologi basah rasanya tidak akan terlalu dominan, karena kita sudah mulai masuk musim kering. Dan kita harapkan memang musim kering ini, nanti tidak akan terlalu kering," kata Abdul.
Abdul mengatakan dalam 2-3 tahun terakhir, Indonesia dalam indeks El Nino yang masih di bawah nol, yang artinya di periode basah.
Namun pada saat ini, lanjut dia, Indonesia mulai memasuki periode kering, yang akan diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus 2023.
Baca juga: BMKG: Pekan ketiga Juni Sulawesi Utara masuki musim kemarau
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: