Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi (BRIN) dan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Indonesia Raya Jelajah Sains yang mengatur tentang diseminasi informasi terkait ilmu pengetahuan di Gedung TVRI di Jakarta Pusat, Senin.

Penandatanganan dilakukan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, Direktur Utama LPP TVRI Bambang Brotoseno, dan Kepala BRIN Tri Handoko.

Megawati meminta jajarannya di BRIN untuk sensitif dalam melihat berbagai persoalan di Indonesia. Pasalnya, periset di BRIN sudah banyak sehingga harus diberdayakan demi kemajuan Indonesia Raya. "Bayangkan di BRIN Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu periset. Dulu ke mana, ya? Masa tidak bisa gitu, loh," kata Megawati.

Megawati menyampaikan kini di BRIN ada suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna. Presiden Kelima RI ini menerangkan badan tersebut untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.

Baca juga: BRIN ungkap potensi besar pertanian organik
Baca juga: BRIN teliti pemanfaatan limbah sawit sebagai sumber energi terbarukan
"Banyak anak muda kita, loh, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, loh. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretaris Negara) mengajarkan untuk meng ertikan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan," tambah Megawati.

Putri Proklamator RI Soekarno ini menilai negara seharusnya bisa mengajarkan anak-anak muda untuk mematenkan hasil karya dan risetnya. Megawati melihat hasil riset itu bisa saja mendunia dan negara tentu mendapat royaltinya.

Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pancasila (BPIP) ini tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai negaranya sendiri.

Dalam konteks itulah arti penting dari kerja sama antara BRIN dan TVRI sehingga api semangat riset oleh anak negeri bisa disebarkan dan diseminasikan lewat media massa yang menjangkau seluruh Indonesia, katanya.

"Untuk itu saya ingin mengembalikan TVRI bekerja sama dengan BRIN. Itu saya selalu bilang seperti api yang tak kunjung padam," jelas Megawati.

Megawati mengingatkan BRIN agar tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.

"Saya kan jengkel, sudah riset, malah hasilnya dimasukkan ke laci. Bu, saya sudah riset. Mana riset kamu. Diam saja. Loh, kenapa? Karena TVRI itu dibuat Bung Karno untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkap Megawati.

Dalam acara MoU ini, hadir mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim dan anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto.