Tolak Valentine, aktivis buat aksi tandingan
14 Februari 2013 12:23 WIB
Sejumlah aktivis dari Rohis Kampus dan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah (FSLDK) membawa poster saat berunjukrasa di Bundaran UB, Malang, Jawa Timur, Kamis (14/2). Mereka menolak perayaan hari valentine yang dinilai tidak mencerminkan budaya muslim dan menggantinya dengan Gerakan Menutup Aurat. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Bandung (ANTARA News) - Para mahasiswi yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Lembaga Dawah Kampus (FSLDK) Bandung Raya, menggelar aksi tandingan untuk menolak perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine) di depan Gedung Sate Bandung, Kamis.
Sebagai bentuk penolakan terhadap hari Valentine, para mahasiswi tersebut menyerukan Hari Tutup Aurat Internasional dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi ajakan untuk menutup aurat kepada muslimah.
Ketua FSLDK Bandung Bara Agus Mulyana menuturkan, Hari Tutup Aurat Internasional pertama kali digagas dua tahun lalu oleh sebagian umat Muslim di Indonesia termasuk di Malaysia dan Hongkong.
Adapun tujuan dari Hari Tutup Aurat Internasional, kata dia, ialah untuk menolak perayaan hari Valentine.
"Maka Hari Tutup Aurat ini diperingati bersamaan dengan hari Valentine, yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari," kata dia.
Menurut dia, FSLDK sendiri sudah memeringati hari tutup aurat sejak tiga tahun lalu dan biasanya dengan aksi damai menebar jilbab atau kerudung dan cendramata kepada masyarakat.
"Kita merayakan ini tanggal 14 Februari karena ingin menandingi Valentine yang biasanya dirayakan oleh para remaja. Bagi kita sebagai Muslim, Valentine lebih banyak negatifnya daripada positifnya," katanya.
Dikatakannya, Hari Kasih Sayang tidak seharusnya dirayakan oleh umat Muslim karena tradisi dari barat ini dinilai sebagai momen maksiat.
"Perlu kami tegaskan di sini bahwa Valentine biasanya dirayakan remaja untuk memberikan kasih sayang, padahal belum terjadi ikatan nikah. Itu bisa terjadi maksiat hingga seks bebas," ujarnya.
Walaupun Valentine hanya dirayakan sekedar memberikan sebuah coklat atau bunga, kata Agus, hal tersebut tetap saja tidak boleh.
"Justru dengan begitu juga sudah mendekati hal yang dibenci oleh Allah, mendekati zina dan menghamburkan uang," kata dia.
Dalam aksinya para mahasiswi membawa poster "Hijabmu Aktivitasmu", "Tutup Aurat Allahu Akbar", "Hey Cantik, Tutup Auratmu,"
Selain itu, para mahasiswi juga meneriakkan seruan sebagai berikut "Tutup tutup tutup aurat, tutup aurat sekarang juga".
(*)
Sebagai bentuk penolakan terhadap hari Valentine, para mahasiswi tersebut menyerukan Hari Tutup Aurat Internasional dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi ajakan untuk menutup aurat kepada muslimah.
Ketua FSLDK Bandung Bara Agus Mulyana menuturkan, Hari Tutup Aurat Internasional pertama kali digagas dua tahun lalu oleh sebagian umat Muslim di Indonesia termasuk di Malaysia dan Hongkong.
Adapun tujuan dari Hari Tutup Aurat Internasional, kata dia, ialah untuk menolak perayaan hari Valentine.
"Maka Hari Tutup Aurat ini diperingati bersamaan dengan hari Valentine, yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari," kata dia.
Menurut dia, FSLDK sendiri sudah memeringati hari tutup aurat sejak tiga tahun lalu dan biasanya dengan aksi damai menebar jilbab atau kerudung dan cendramata kepada masyarakat.
"Kita merayakan ini tanggal 14 Februari karena ingin menandingi Valentine yang biasanya dirayakan oleh para remaja. Bagi kita sebagai Muslim, Valentine lebih banyak negatifnya daripada positifnya," katanya.
Dikatakannya, Hari Kasih Sayang tidak seharusnya dirayakan oleh umat Muslim karena tradisi dari barat ini dinilai sebagai momen maksiat.
"Perlu kami tegaskan di sini bahwa Valentine biasanya dirayakan remaja untuk memberikan kasih sayang, padahal belum terjadi ikatan nikah. Itu bisa terjadi maksiat hingga seks bebas," ujarnya.
Walaupun Valentine hanya dirayakan sekedar memberikan sebuah coklat atau bunga, kata Agus, hal tersebut tetap saja tidak boleh.
"Justru dengan begitu juga sudah mendekati hal yang dibenci oleh Allah, mendekati zina dan menghamburkan uang," kata dia.
Dalam aksinya para mahasiswi membawa poster "Hijabmu Aktivitasmu", "Tutup Aurat Allahu Akbar", "Hey Cantik, Tutup Auratmu,"
Selain itu, para mahasiswi juga meneriakkan seruan sebagai berikut "Tutup tutup tutup aurat, tutup aurat sekarang juga".
(*)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: