Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jasa angkutan laut PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) resmi melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, dengan meraih dana sebesar Rp78,84 miliar.

Saham KLAS dibuka naik ke posisi Rp197 dari harga penawaran Rp146 per lembar saham, dengan total frekuensi perdagangan 743 kali dengan volume perdagangan 61.831 saham dan nilai transaksi harian Rp1,22 miliar.

Direktur Utama KLAS Kurnyatjan Sakti Efendie menyampaikan KLAS melepas sebanyak- banyaknya 540 juta saham baru atau mewakili 24,94 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga perseroan berhasil memperoleh dana Rp78,84 miliar.

“Puji syukur kepada Tuhan, pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten mendukung berjalannya infrastruktur laut Indonesia yang semakin agresif berkembang. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri jasa transportasi laut di dalam negeri,” ujar Kurnyatjan.

Baca juga: Kemenparekraf dorong usaha parekraf menuju IPO dengan Coaching Clinic

Dia menjelaskan perseroan akan menggunakan sekitar 70,74 persen dana hasil IPO untuk pembelian empat set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge).

“Pertimbangan perseroan memakai dana IPO untuk pembelian armada kapal dan tongkang, dikarenakan dengan armada kapal yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada,” ujar Kurnyatjan.

Kemudian, sekitar 14,65 persen dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada anak perusahaan, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/ pasir kuarsa.

Dia menyebut, pertimbangan perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah untuk mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya, yang mana sekitar 2,66 persen dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99 persen untuk membeli mesin cuci pasir dan pemurnian.

“Terakhir, dari sisa hasil dana IPO atau sekitar 14,61 persen akan digunakan untuk modal kerja, dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Pada prinsipnya kami turut optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara Poros Maritim Dunia sebagaimana ditargetkan pemerintah saat ini,” ujar Kurnyatjan.

Baca juga: BEI ungkap 10 persen perusahaan di antrian IPO dari sektor UMKM

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) sebagai perusahaan Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Lead Underwriter.

“Sehubungan dengan itu semua prospek makro perseroan cukup baik, karena ditopang kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sehingga membutuhkan akomodasi pelayaran laut antar pulau untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi antarpulau, serta didukung oleh pertumbuhan sektor pertambangan yang terus bertumbuh, di mana hal ini akan berdampak pada meningkatnya trafik dari perjalanan antar pulau khususnya angkutan barang komoditas,” ujar Kurnyatjan.

Sementara itu, Direktur PT Panin Sekuritas Tbk Prama Nugraha mengatakan bahwa IPO KLAS mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe sebanyak 37,3 kali dari total penawaran umum.

"Kami menilai prospek industri jasa angkutan laut yang terus menorehkan pertumbuhan kinerja akan menjadi indikasi yang baik bagi KLAS untuk melenggang di pasar bursa dan terus menarik serta memberi manfaat besar pada seluruh investor," ujar Prama.

Baca juga: Teten dukung percepatan IPO UMKM lewat MoU dengan BEI

Hingga 30 November 2022, KLAS mencatatkan pendapatan sebesar Rp179,43 miliar yang terdiri dari pendapatan jasa perkapalan sebesar Rp72,40 miliar, pendapatan sewa sebesar Rp5,61 miliar, penjualan kaca sebesar Rp47,91 miliar dan penjualan pasir sebesar Rp53,49 miliar.