Gubernur Khofifah apresiasi kontribusi ekonomi kreatif di Jatim
11 Juni 2023 16:53 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengamati produk UMKM batik asal provinsi setempat yang dipamerkan di Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (11/6/2023). (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa mengapresiasi kontribusi ekonomi kreatif di wilayah provinsi setempat yang tercatat berada di posisi kedua secara nasional.
"Data itu diterbitkan Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI Nina Kurnia, yang menyebut Jatim memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu.
Tercatat kontribusi Jatim terhadap ekonomi kreatif nasional mencapai 20,85 persen. Sementara capaian nasional tercatat di angka 14 persen.
Produk-produk fesyen menjadi kontributor ke-3 terbesar bagi industri ekonomi kreatif Jatim, selain kuliner dan griya.
"Kami akan selalu berupaya membangun sinergi dan kolaborasi untuk memberikan dukungan terbaik bagi para pelaku ekonomi kreatif di Jatim," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan pelaku ekonomi kreatif di Jatim terbanyak berasal dari Kota Surabaya dengan jumlah 142.438 unit usaha.
"Kota Surabaya berperan cukup signifikan dalam menambah produktivitas ekonomi kreatif nasional," katanya.
Selain Surabaya, Gubernur Khofifah menambahkan, Malang juga menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki predikat kota paling kreatif.
Selain sektor pariwisata yang menjadi andalan, Sumber Daya Manusia di Kota Malang juga memiliki kreatifitas yang luar biasa.
"Ada persilangan budaya dari sektor pariwisata yang menjadikan Kota Malang sebagai salah satu kekuatan ekonomi kreatif di Jatim," ucap Khofifah.
Salah satunya batik dan pusat fesyen tumbuh di Kota Malang.
Khofifah menyebut Kota Malang sebagai salah satu "fashion capital" di Indonesia yang rutin menyelenggarakan "fashion week" dan terus berkembang.
"Kami mencoba memfasilitasi dan menginisiasi agar pelaku-pelaku usaha ekonomi kreatif dapat mengembangkan usahanya ke tingkat internasional," katanya.
Tentunya, lanjut Khofifah, bekerja sama dengan berbagai negara. Salah satunya Pemerintah Provinsi Jatim telah bekerja sama dengan Korea Selatan.
"Tentunya ini kesempatan besar, karena seperti kita ketahui, Korea Selatan saat ini menjadi rujukan anak-anak muda, termasuk "style"-nya. Ini merupakan kesempatan yang luas bagi pelaku ekonomi kreatif fesyen untuk unjuk karya, tanpa melupakan unsur kebudayaan Jatim dalam produk yang dihasilkan," tuturnya.
"Data itu diterbitkan Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI Nina Kurnia, yang menyebut Jatim memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu.
Tercatat kontribusi Jatim terhadap ekonomi kreatif nasional mencapai 20,85 persen. Sementara capaian nasional tercatat di angka 14 persen.
Produk-produk fesyen menjadi kontributor ke-3 terbesar bagi industri ekonomi kreatif Jatim, selain kuliner dan griya.
"Kami akan selalu berupaya membangun sinergi dan kolaborasi untuk memberikan dukungan terbaik bagi para pelaku ekonomi kreatif di Jatim," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan pelaku ekonomi kreatif di Jatim terbanyak berasal dari Kota Surabaya dengan jumlah 142.438 unit usaha.
"Kota Surabaya berperan cukup signifikan dalam menambah produktivitas ekonomi kreatif nasional," katanya.
Selain Surabaya, Gubernur Khofifah menambahkan, Malang juga menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki predikat kota paling kreatif.
Selain sektor pariwisata yang menjadi andalan, Sumber Daya Manusia di Kota Malang juga memiliki kreatifitas yang luar biasa.
"Ada persilangan budaya dari sektor pariwisata yang menjadikan Kota Malang sebagai salah satu kekuatan ekonomi kreatif di Jatim," ucap Khofifah.
Salah satunya batik dan pusat fesyen tumbuh di Kota Malang.
Khofifah menyebut Kota Malang sebagai salah satu "fashion capital" di Indonesia yang rutin menyelenggarakan "fashion week" dan terus berkembang.
"Kami mencoba memfasilitasi dan menginisiasi agar pelaku-pelaku usaha ekonomi kreatif dapat mengembangkan usahanya ke tingkat internasional," katanya.
Tentunya, lanjut Khofifah, bekerja sama dengan berbagai negara. Salah satunya Pemerintah Provinsi Jatim telah bekerja sama dengan Korea Selatan.
"Tentunya ini kesempatan besar, karena seperti kita ketahui, Korea Selatan saat ini menjadi rujukan anak-anak muda, termasuk "style"-nya. Ini merupakan kesempatan yang luas bagi pelaku ekonomi kreatif fesyen untuk unjuk karya, tanpa melupakan unsur kebudayaan Jatim dalam produk yang dihasilkan," tuturnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: