Jakarta (ANTARA News) - Pendidikan anak usia dini (paud) bisa membantu untuk memperbaiki gizi balita, menurut Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah.

"Dengan mengkombinasikan kegiatan posyandu dengan paud, bila keduanya diintegrasi maka upaya untuk perbaikan gizi anak akan lebih efisien," ujar Hardinsyah di Jakarta, Selasa.

Hadinsyah berpendapat bahwa posyandu memiliki peran penting untuk menjaga gizi balita Indonesia. Namun peran posyandu kini telah memudar, sehingga diperlukan cara untuk dapat mengaktifkan kembali.

"Posyandu sangat baik untuk sosialisasi nutrisi awal kehidupan. Bila ini diintegrasi dengan paud, maka dari segi alat bermain, kader, dan lokasi akan menjadi lebih efisien," tutur Hardinsyah.

Alat permainan yang mendidik baik untuk menstimulasi pertumbuhan balita. Selain itu kader-kader yang merupakan ibu rumah tangga di sekitar lokasi paud, juga akan mendapat pendidikan mengenai gizi balita, serta ditarik melalui pengembangan ekonomi kreatif.

"Paud dapat membantu menstimulasi otak anak. Ada komunikasi, sosialisasi, musik, permainan. Bila dikombinasi dengan posyandu maka gizi balita dapat dipantau dengan baik," imbuh Hardinsyah.
(M048)