Dikutip dari Insider, Sabtu, temuan baru juga menunjukkan manfaat yang signifikan bagi bayi yang lahir prematur, yang didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai bayi yang lahir sebelum 37 minggu.
Dengan memulai praktik dalam 24 jam setelah lahir, dan melakukannya selama delapan jam sehari dapat mengurangi risiko kematian dan infeksi, seperti yang dilaporkan dalam British Medical Journal minggu ini.
Kontak kulit-ke-kulit juga bermanfaat bagi ibu, karena biasanya memicu tubuh untuk memproduksi oksitosin, yang biasa disebut sebagai hormon cinta. Dan penelitian juga menunjukkan bahwa kontak kulit-ke-kulit dini mengurangi durasi kala tiga persalinan dengan meningkatkan kontraksi rahim setelah melahirkan dan mengurangi kehilangan darah.
Data dari penelitian di India mengungkapkan bahwa kontak kulit-ke-kulit dini antara bayi dan ibu mengurangi risiko kematian sebesar 32 persen dan infeksi parah, seperti sepsis, sebesar 15 persen.
Para ayah juga dapat ikut serta, karena hal itu membantu mengembangkan sikap yang lebih peduli pada ayah dan juga pendekatan yang lebih sensitif dalam mengasuh anak.
Baca juga: Calon ibu perlu memahami teknik menyusui yang tepat
Baca juga: Cara membangun ikatan antara orang tua dan buah hati
Baca juga: Kemenkes: Kesehatan lingkungan dasar tingkatkan kesehatan ibu dan anak
Baca juga: Calon ibu perlu memahami teknik menyusui yang tepat
Baca juga: Cara membangun ikatan antara orang tua dan buah hati
Baca juga: Kemenkes: Kesehatan lingkungan dasar tingkatkan kesehatan ibu dan anak