Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan rumah pemotongan hewan yang telah disediakan untuk memfasilitasi para jagal dan peternak hewan di daerah ini mangkrak atau belum difungsikan secara optimal.

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Witanta, Rabu mengatakan, belum optimalnya fungsi rumah pemotongan hewan karena sulitnya mengubah kebiasaan jagal maupun peternak yang sudah terbiasa memotong di tempat masing-masing.

"Makanya kami terus mensosialisasikan dan menyampaikan kepada pengusaha, kelompok peternak sapi dan pedagang daging agar memanfaatkan rumah pemotongan satu-satunya disediakan pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, rumah pemotongan yang yang dibangun sejak lebih dari 10 tahun lalu di sentra ternak sapi Segoroyoso, Pleret dan pernah rusak karena terkena gempa bumi 2006 namun sudah diperbaiki ini mulai di UPT kan sejak enam bulan lalu, namun sampai saat ini fungsi belum optimal.

Padahal, kata dia dengan memanfaatkan rumah pemotongan hewan ini pihaknya menjamin hewan yang disembelih memenuhi syarat, karena sebelum dipotong akan diperiksa kesehatan, bahkan daging yang sesudah dipotong juga diperiksa kebersihannya.

"Kalau yang dilakukan di luar rumah pemotongan hewan kami tidak bisa menjamin kebersihannya, dari kapasitas hingga delapan sampai 10 per hari, paling saat ini hanya tiga sampai empat sapi yang dipotong di sana tiap harinya," katanya.

Ia mengatakan, selain itu belum optimalnya rumah pemotongan hewan ini juga terkendala sarana untuk mengangkut ternak dan pendistribusian daging terlebih bagi mereka yang jauh dari lokasi sehingga harus mengeluarkan biaya.

"Sebagai langkah kami untuk mendorong mereka agar bisa optimalkan rumah pemotongan hewan kami juga siapkan mobil box untuk sarana distribusi daging, dalam waktu dekat ini akan kami serah terimakan ke paguyuban pengusaha daging sapi Bantul," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan berupaya melengkapi fasilitas seperti peningkatan daya listrik, perbaikan instalasi air di rumah pemotongan hewan karena dalam suatu kesempatan saat berembug dengan kelompok ada kesepakatan jika sarana dibenahi maka mereka siap mengoptimalkan.

"Untuk tenaga di UPT memang masih kurang, karena idealnya harus 20 orang seperti di Kota, namun saat ini baru tersedia tiga, padahal tenaga dibutuhkan untuk penjaga, penarikan tarif dan pelayanan, jadi untuk cari solusi tidak bisa secara instan," katanya.

(KR-HRI/M019)