"Gila" jadi kunci Jovial da Lopez bertahan jadi kreator konten
9 Juni 2023 20:29 WIB
Kreator konten Jovial da Lopez (kanan) bersama pegiat seni mural atau graffiti Bernhard Suryaningrat kala menjadi pembicara dalam gelaran NBA Finals Fest di Jakarta, Jumat (9/7/2023). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA) - Kreator konten Jovial da Lopez mengungkapkan bahwa keberanian dan kegilaannya dalam ide membuat konten bersama saudara kembarnya, Andovi da Lopez, telah menjadikannya mampu bertahan dan eksis menjalani profesinya hingga saat ini.
"Kegilaan gua sama Andovi bikin cerita yang kadang-kadang orang enggak lihat. Itu yang bikin kami bertahan sampai hari ini," kata dia kala menjadi pembicara dalam gelaran NBA Finals Fest di Jakarta, Jumat.
Dia masih lima tahun lalu atau tepatnya tahun 2017 kala mendapatkan tugas meliput pertandingan Cleveland Cavaliers melawan Golden State Warriors yang menampilkan pebasket LeBron James. Bukannya sekedar datang ke stadion tempat kedua tim bertanding, Jovial dan Andovi terpikir mendatangi sekolah menengah atas LeBron James di Cleveland, Amerika Serikat.
Baca juga: Kreator digital beri tips untuk membuat konten menarik
"Kami bikin sebuah cerita bahwa mendarat di Cleveland, mencari SMA-nya LeBron James. Kami tanya-tanya orang LeBron SMA-nya di mana. Kami bayar Uber, 200 dolar AS," ujar Jovial.
Saat tiba di SMA sang pebasket, dia dan Andovi bertemu rekan satu tim LeBron James semasa sekolah yang kala itu menjadi pelatih basket di SMA. Mereka lalu membuat konten bersama, dikaitkan dengan final NBA dan terciptalah kisah perjalanan LeBron sedari dia SMA sampai menjadi seorang pemain NBA sukses.
Jovial mengatakan suka bercerita dalam bentuk visual dan inilah alasannya menjadi kreator konten di YouTube.
"Gua intinya cuma berani bikin video sih. Semua orang pasti berani melakukan sesuatu tapi entah enggak punya waktu atau keberaniannya kurang aja sih. Gua sih emang gila aja," kata dia.
Berbicara tentang final NBA 2023, Jovial termasuk salah satu penggemar NBA yang mengaku sangat menantikan pertandingan yang akan mempertemukan Miami Heat melawan Denver Nuggets itu.
"Miami Heat kan sudah pernah masuk final 2020. Heat kalah. Gua suka tim yang tadinya sudah kalah tiba-tiba dapat kesempatan masuk final lagi. Bagi gua ini final yang sangat exciting," demikian kata dia.
Baca juga: Tips membuat konten video pendek ala Dhiarcom
Baca juga: TikTok akan rilis produk iklan bagi hasil 50 persen ke kreator premium
Baca juga: Dari iseng, Kathy Permata jadi kreator konten serba bisa
"Kegilaan gua sama Andovi bikin cerita yang kadang-kadang orang enggak lihat. Itu yang bikin kami bertahan sampai hari ini," kata dia kala menjadi pembicara dalam gelaran NBA Finals Fest di Jakarta, Jumat.
Dia masih lima tahun lalu atau tepatnya tahun 2017 kala mendapatkan tugas meliput pertandingan Cleveland Cavaliers melawan Golden State Warriors yang menampilkan pebasket LeBron James. Bukannya sekedar datang ke stadion tempat kedua tim bertanding, Jovial dan Andovi terpikir mendatangi sekolah menengah atas LeBron James di Cleveland, Amerika Serikat.
Baca juga: Kreator digital beri tips untuk membuat konten menarik
"Kami bikin sebuah cerita bahwa mendarat di Cleveland, mencari SMA-nya LeBron James. Kami tanya-tanya orang LeBron SMA-nya di mana. Kami bayar Uber, 200 dolar AS," ujar Jovial.
Saat tiba di SMA sang pebasket, dia dan Andovi bertemu rekan satu tim LeBron James semasa sekolah yang kala itu menjadi pelatih basket di SMA. Mereka lalu membuat konten bersama, dikaitkan dengan final NBA dan terciptalah kisah perjalanan LeBron sedari dia SMA sampai menjadi seorang pemain NBA sukses.
Jovial mengatakan suka bercerita dalam bentuk visual dan inilah alasannya menjadi kreator konten di YouTube.
"Gua intinya cuma berani bikin video sih. Semua orang pasti berani melakukan sesuatu tapi entah enggak punya waktu atau keberaniannya kurang aja sih. Gua sih emang gila aja," kata dia.
Berbicara tentang final NBA 2023, Jovial termasuk salah satu penggemar NBA yang mengaku sangat menantikan pertandingan yang akan mempertemukan Miami Heat melawan Denver Nuggets itu.
"Miami Heat kan sudah pernah masuk final 2020. Heat kalah. Gua suka tim yang tadinya sudah kalah tiba-tiba dapat kesempatan masuk final lagi. Bagi gua ini final yang sangat exciting," demikian kata dia.
Baca juga: Tips membuat konten video pendek ala Dhiarcom
Baca juga: TikTok akan rilis produk iklan bagi hasil 50 persen ke kreator premium
Baca juga: Dari iseng, Kathy Permata jadi kreator konten serba bisa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: