Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengimpor minyak mentah untuk selanjutnya diolah di kilang sebesar 98,21 juta barel selama tahun 2012.

Direktur Pengolahan Pertamina, Chrisna Damayanto di Jakarta, Selasa mengatakan, volume minyak mentah yang diimpor tersebut mencakup 33 persen dari total pasokan yang diolah kilang Pertamina sebanyak 298,79 juta barel.

"Sisanya, sebanyak 67 persen atau 200,58 juta barel yang diolah kilang Pertamina pada 2012 berasal dari minyak mentah domestik," ujarnya.

Menurut dia, pencapaian pengolahan minyak mentah tersebut 98,53 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 303,26 juta barel.

Ketidakcapaian target lebih dikarenakan adanya optimasi marjin kilang.

Chrisna juga mengatakan, pada 2012, kilang Pertamina memproduksikan BBM sebanyak 219,39 juta barel.

Produk BBM itu terdiri atas solar 121,85 juta barel, premium 67,68 juta barel, avtur 19,05 juta barel, dan minyak tanah 10,81 juta barel.

"Volume produksi BBM 2012 meningkat tiga persen dibandingkan 2011 yang mencapai 212,13 juta barel," katanya.

Produk BBM 2011 terdiri atas solar 116,24 juta barel, premium 64,46 juta barel, avtur 17,06 juta barel, dan minyak tanah 14,36 juta barel.

Namun, produksi BBM 2012 hanya 96,7 persen dari target RKAP sebanyak 226,87 juta barel.

Penyebab produksi BBM di bawah target antara lain pasokan ke kilang mengalami penurunan dan sejumlah gangguan operasi.

Saat ini, Pertamina memiliki enam kilang dengan kapasitas terpasang 1,031 juta barel minyak mentah per hari.

Keenam kilang tersebut adalah Dumai, Riau 170.000 barel per hari, Plaju, Sumsel 118.000 barel, Cilacap, Jateng 348.000 barel, Balikpapan, Kaltim 260.000 barel, Balongan, Jabar 125.000 barel, dan Kasim, Papua Barat 10.000 barel.

(K007/S025)