Banjir lahar dingin Sungai Gendol sapu truk dan excavator
12 Februari 2013 20:55 WIB
Sebuah alat berat dikerahkan untuk menambang pasir di daerah aliran Sungai Gendol, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Senin (5/11). Penambangan pasir di lereng Gunung Merapi masih terus berlangsung hingga saat ini dengan harapan agar dapat mempercepat normalisasi sungai pasca erupsi gunung Merapi 2010 silam. (FOTO ANTARA/Noveradika)
Sleman (ANTARA News) - Lima truk angkutan pasir dan satu excavator tergulung aliran banjir lahar dingin Gunung Merapi di aliran Sungai Gendol, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa sore.
"Kejadiannya di Sungai Gendol, Dusun Kepuh, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan kira-kira pukul 16.00 WIB. Satu truk bersama dengan awaknya bahkan sampai tergulung hingga hancur dan dikabarkan awaknya tewas," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Selasa malam.
Menurut dia, hingga malam empat unit truk dan satu excavator (alat berat) masih terjebak material vulkanik Gunung Merapi.
"Saat ini kami masih berupaya untuk mencari awak dari truk-truk tersebut karena setelah kejadian mereka langsung pergi menyelamatkan diri," katanya.
Ia mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika sekitar pukul 13.00 WIB turun hujan deras di lereng Merapi, hingga sekitar pukul 16.00 WIB sehingga mengakibatkan banjir lahar dingin di Sungai Gendol.
"Sebenarnya aktivitas penambangan sudah dihentikan, dan truk-truk mencoba naik. Namun karena ada satu truk yang tidak mau naik, empat truk di belakangnya yang masih berada di badan sungai langsung terseret banjir lahar dingin," katanya.
Heri mengatakan, informasi dari relawan Saluran Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) dalam kejadian tersebut ada satu korban tewas akibat terseret banjir lahar dingin.
"Namun belum ada kepastian apakah korban tersebut merupakan penambang pasir manual, awak operator excavator atau awak truk angkutan pasir," katanya. (V001/A013)
"Kejadiannya di Sungai Gendol, Dusun Kepuh, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan kira-kira pukul 16.00 WIB. Satu truk bersama dengan awaknya bahkan sampai tergulung hingga hancur dan dikabarkan awaknya tewas," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Selasa malam.
Menurut dia, hingga malam empat unit truk dan satu excavator (alat berat) masih terjebak material vulkanik Gunung Merapi.
"Saat ini kami masih berupaya untuk mencari awak dari truk-truk tersebut karena setelah kejadian mereka langsung pergi menyelamatkan diri," katanya.
Ia mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika sekitar pukul 13.00 WIB turun hujan deras di lereng Merapi, hingga sekitar pukul 16.00 WIB sehingga mengakibatkan banjir lahar dingin di Sungai Gendol.
"Sebenarnya aktivitas penambangan sudah dihentikan, dan truk-truk mencoba naik. Namun karena ada satu truk yang tidak mau naik, empat truk di belakangnya yang masih berada di badan sungai langsung terseret banjir lahar dingin," katanya.
Heri mengatakan, informasi dari relawan Saluran Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) dalam kejadian tersebut ada satu korban tewas akibat terseret banjir lahar dingin.
"Namun belum ada kepastian apakah korban tersebut merupakan penambang pasir manual, awak operator excavator atau awak truk angkutan pasir," katanya. (V001/A013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: