Angkat Besi
KONI optimistis lifter potensial lahir dari kejuaraan usia muda
9 Juni 2023 16:42 WIB
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman (kelima dari kanan) hadir dan turut mengalungkan medali ke sejumlah pemenang Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/6/2023). (ANTARA/HO-KONI Pusat)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman optimistis lifter potensial lahir dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 yang bergulir di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jawa Timur 6-9 Juni.
"Semoga dari kejuaraan nasional ini lahir atlet-atlet angkat besi usia dini yang berprestasi dan mampu membawa nama Indonesia pada tingkat yang lebih tinggi," kata Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Marciano hadir pada hari terakhir perlombaan Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023. Dia turut mengalungkan medali ke sejumlah pemenang.
Menurut pria 68 tahun itu kejuaraan seperti ini sangat penting untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial. Dia juga mengapresiasi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PBSI) dan PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang konsisten menggelar kejurnas usia muda.
"Melihat perkembangan prestasi angkat besi pada SEA Games 2023 di Kamboja yang sangat membanggakan, saya yakin peserta yang ikut dalam kejurnas kali ini adalah atlet-atlet terbaik Indonesia, yang nantinya akan meraih prestasi membanggakan pada single maupun multievent Internasional," ujar Marciano.
Baca juga: Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 fokus pada kelas unggulan
KONI Pusat juga sangat mendukung PB PABSI dalam memberikan perhatian kepada atlet-atlet angkat besi usia dini.
Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 fokus pada kelas-kelas unggulan Indonesia. Hal tersebut membuat kelas yang dilombakan berkurang dari tahun lalu yakni 14 menjadi 10 kelas.
"Kami memang memfokuskan pada pembinaan di kelas-kelas unggulan sebagai ukuran prestasi pembinaan yang lebih signifikan untuk kaderisasi angkat besi di kemudian hari," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI sekaligus Technical Delegate Kejurnas 2023 Hadi Wihardja.
Kategori remaja putra melombakan 55kg, 61kg, 67kg, 73kg dan +73kg. Sementara untuk putri 45kg, 49kg, 55kg, 59kg dan + 59kg. Kelas yang sama juga berlaku untuk kategori junior. Secara keseluruhan ada lebih dari 150 lifter dari berbagai daerah di Indonesia turut bersaing.
Ketua Panitia Penyelenggara Sonny Kasiran mengatakan peserta yang bersaing adalah lifter terbaik di Indonesia, karena untuk tampil dalam ajang ini harus dinyatakan lolos dari persyaratan Minimal Angkatan Total Pertama (MATP) dari masing-masing kelas yang dilombakan.
"Luar biasa antusias daerah menghadapi Kejurnas ini. Meski berselang satu bulan (dari Kejurnas Junior) daerah sudah menyiapkan atlet seniornya untuk tampil dan menunjukkan pembinaan yang konsisten. Saya berharap ada pemecahan rekor baik nasional maupun internasional," katanya.
Baca juga: Berburu total angkatan demi jaga tradisi di Olimpiade 2024 Paris
Baca juga: PABSI kirim 10 lifter ke Kuba ikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2024
"Semoga dari kejuaraan nasional ini lahir atlet-atlet angkat besi usia dini yang berprestasi dan mampu membawa nama Indonesia pada tingkat yang lebih tinggi," kata Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Marciano hadir pada hari terakhir perlombaan Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023. Dia turut mengalungkan medali ke sejumlah pemenang.
Menurut pria 68 tahun itu kejuaraan seperti ini sangat penting untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial. Dia juga mengapresiasi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PBSI) dan PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang konsisten menggelar kejurnas usia muda.
"Melihat perkembangan prestasi angkat besi pada SEA Games 2023 di Kamboja yang sangat membanggakan, saya yakin peserta yang ikut dalam kejurnas kali ini adalah atlet-atlet terbaik Indonesia, yang nantinya akan meraih prestasi membanggakan pada single maupun multievent Internasional," ujar Marciano.
Baca juga: Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 fokus pada kelas unggulan
KONI Pusat juga sangat mendukung PB PABSI dalam memberikan perhatian kepada atlet-atlet angkat besi usia dini.
Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2023 fokus pada kelas-kelas unggulan Indonesia. Hal tersebut membuat kelas yang dilombakan berkurang dari tahun lalu yakni 14 menjadi 10 kelas.
"Kami memang memfokuskan pada pembinaan di kelas-kelas unggulan sebagai ukuran prestasi pembinaan yang lebih signifikan untuk kaderisasi angkat besi di kemudian hari," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI sekaligus Technical Delegate Kejurnas 2023 Hadi Wihardja.
Kategori remaja putra melombakan 55kg, 61kg, 67kg, 73kg dan +73kg. Sementara untuk putri 45kg, 49kg, 55kg, 59kg dan + 59kg. Kelas yang sama juga berlaku untuk kategori junior. Secara keseluruhan ada lebih dari 150 lifter dari berbagai daerah di Indonesia turut bersaing.
Ketua Panitia Penyelenggara Sonny Kasiran mengatakan peserta yang bersaing adalah lifter terbaik di Indonesia, karena untuk tampil dalam ajang ini harus dinyatakan lolos dari persyaratan Minimal Angkatan Total Pertama (MATP) dari masing-masing kelas yang dilombakan.
"Luar biasa antusias daerah menghadapi Kejurnas ini. Meski berselang satu bulan (dari Kejurnas Junior) daerah sudah menyiapkan atlet seniornya untuk tampil dan menunjukkan pembinaan yang konsisten. Saya berharap ada pemecahan rekor baik nasional maupun internasional," katanya.
Baca juga: Berburu total angkatan demi jaga tradisi di Olimpiade 2024 Paris
Baca juga: PABSI kirim 10 lifter ke Kuba ikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2024
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: