RI-Malaysia teken MoU ciptakan iklim investasi yang lebih baik
8 Juni 2023 20:45 WIB
Penandatanganan MoU tentang penguatan Kerja Sama Promosi Investasi Indonesia dengan Malaysia oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kiri depan) selaku perwakilan Pemerintah RI dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz (kanan depan) mewakili Pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (8/6/2023). ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang penguatan kerja sama promosi investasi Indonesia dengan Malaysia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara.
Penandatanganan MoU dilakukan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia selaku perwakilan Pemerintah RI dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz mewakili Pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
“Sebelumnya saya sudah bertemu dengan Menteri Investasi Malaysia di Kantor Kementerian Investasi di Jakarta pada 8 Mei lalu. Kami sepakat untuk menyusun nota kesepahaman yang mendorong peningkatan promosi investasi antara Indonesia dan Malaysia," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, MoU ini juga wujud komitmen agar Indonesia dan Malaysia selalu berbagi informasi terkait kebijakan investasi yang ada di kedua negara.
Baca juga: Kadin sebut Keketuaan ASEAN momentum tingkatkan investasi
Bahlil mengatakan tantangan dan persaingan investasi di kawasan ASEAN akan semakin kompetitif ke depan khususnya terkait dengan pasokan energi hijau dan hilirisasi.
Oleh karena itu, Indonesia memandang Malaysia sebagai sahabat dan negeri serumpun yang berniat baik membangun hubungan kerja sama investasi yang saling menguntungkan kedua pihak.
“Malaysia adalah negara serumpun kita yang punya niat baik untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan kedua negara. Dia tidak mau menang sendiri. Maka saya akan gandeng erat Malaysia. Harapannya ke depan, kedua negara dapat mendukung dan mendorong investasi melalui berbagai upaya promosi yang lebih intensif dan terarah, juga untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia maupun Malaysia khususnya di sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan,” ungkapnya.
Bahlil merinci tujuan dari penandatanganan MoU ini untuk mendorong usaha promosi investasi bersama dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara.
Ia menambahkan bahwa fokus sektor investasi yang didorong adalah sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan.
Baca juga: Ajak Dubai investasi, Bahlil: RI pasar masa depan terbaik di Asteng
Selama periode 2017 hingga 2022, realisasi investasi Malaysia di Indonesia telah mencapai 10,1 miliar dolar AS dengan menempati peringkat ke-7 negara dengan realisasi terbesar di Indonesia dari total 157 negara.
Sektor investasi terbesar yang didominasi adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri kimia dan farmasi; industri makanan; tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan; serta industri kertas dan percetakan.
Pada 2022, tren investasi Malaysia di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 3,3 miliar dolar AS. MoU ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi negeri jiran di masa mendatang.
Baca juga: Menteri Bahlil sebut investor Arab Saudi berminat masuk IKN
Selain penandatanganan MoU kerja sama investasi, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan lima MoU lain yakni Perjanjian Lintas Batas antara Menteri Dalam Negeri RI dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia; Perjanjian Perdagangan Perbatasan antara Menteri Perdagangan RI dan MITI Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Daerah Selatan dari Selat Malaka antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Laut Sulawesi antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Kerja Sama Sertifikasi Halal antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) Malaysia.
Penandatanganan MoU dilakukan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia selaku perwakilan Pemerintah RI dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz mewakili Pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
“Sebelumnya saya sudah bertemu dengan Menteri Investasi Malaysia di Kantor Kementerian Investasi di Jakarta pada 8 Mei lalu. Kami sepakat untuk menyusun nota kesepahaman yang mendorong peningkatan promosi investasi antara Indonesia dan Malaysia," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, MoU ini juga wujud komitmen agar Indonesia dan Malaysia selalu berbagi informasi terkait kebijakan investasi yang ada di kedua negara.
Baca juga: Kadin sebut Keketuaan ASEAN momentum tingkatkan investasi
Bahlil mengatakan tantangan dan persaingan investasi di kawasan ASEAN akan semakin kompetitif ke depan khususnya terkait dengan pasokan energi hijau dan hilirisasi.
Oleh karena itu, Indonesia memandang Malaysia sebagai sahabat dan negeri serumpun yang berniat baik membangun hubungan kerja sama investasi yang saling menguntungkan kedua pihak.
“Malaysia adalah negara serumpun kita yang punya niat baik untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan kedua negara. Dia tidak mau menang sendiri. Maka saya akan gandeng erat Malaysia. Harapannya ke depan, kedua negara dapat mendukung dan mendorong investasi melalui berbagai upaya promosi yang lebih intensif dan terarah, juga untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia maupun Malaysia khususnya di sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan,” ungkapnya.
Bahlil merinci tujuan dari penandatanganan MoU ini untuk mendorong usaha promosi investasi bersama dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara.
Ia menambahkan bahwa fokus sektor investasi yang didorong adalah sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan.
Baca juga: Ajak Dubai investasi, Bahlil: RI pasar masa depan terbaik di Asteng
Selama periode 2017 hingga 2022, realisasi investasi Malaysia di Indonesia telah mencapai 10,1 miliar dolar AS dengan menempati peringkat ke-7 negara dengan realisasi terbesar di Indonesia dari total 157 negara.
Sektor investasi terbesar yang didominasi adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri kimia dan farmasi; industri makanan; tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan; serta industri kertas dan percetakan.
Pada 2022, tren investasi Malaysia di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 3,3 miliar dolar AS. MoU ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi negeri jiran di masa mendatang.
Baca juga: Menteri Bahlil sebut investor Arab Saudi berminat masuk IKN
Selain penandatanganan MoU kerja sama investasi, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan lima MoU lain yakni Perjanjian Lintas Batas antara Menteri Dalam Negeri RI dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia; Perjanjian Perdagangan Perbatasan antara Menteri Perdagangan RI dan MITI Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Daerah Selatan dari Selat Malaka antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Laut Sulawesi antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Kerja Sama Sertifikasi Halal antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) Malaysia.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: