Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Bung Karno Blitar tahun 2011-2018 Dr Suyatno memaparkan tiga investasi ala Bung Karno untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang mandiri.

"Ada tiga investasi pada pemikiran Bung Karno untuk ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki sendiri), yakni investasi pada 'keprigelan' atau skill manusia, investasi pada material yang dimiliki negara, dan investasi mental atau revolusi mental," kata Suyatno pada diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Diskusi bertema "Internalisasi Pemikiran Bung Karno tentang Kemandirian Ekonomi" diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sebagai rangkaian dari acara Bulan Bung Karno untuk mendalami kembali semangat perjuangan Sang Proklamator dan menularkannya kepada generasi muda.
Suyatno menjelaskan, investasi pertama yakni melatih "keprigelan" (istilah yang digunakan Bung Karno yang artinya kemampuan) Bangsa Indonesia.

"Investasi pada kemampuan dan kepintaran, artinya bangsa kita harus dibuat terampil. Maka, pada saat itu pemuda-pemuda dikirim ke luar negeri untuk cari ilmu sebanyak-banyaknya, lalu balik ke Indonesia untuk menggarap tanah air kita," kata Suyatno.

Kemudian, yang kedua yakni investasi pada material, atau sumber daya Bangsa Indonesia yang harus benar-benar dimanfaatkan dan dijaga.

Ketiga adalah investasi pada mental atau yang dikenal dengan revolusi mental.

"Intisari yang ketiga adalah revolusi mental, yakni mengubah mental malas menjadi mental rajin, menjadi bangsa yang mau berkreasi dan berimajinasi," tuturnya.

Suyatno memaparkan, Soekarno pada saat itu berjuang keras mengubah mental Bangsa Indonesia agar menjadi masyarakat yang merdeka.

"Jadi, untuk menjadi bangsa yang merdeka, mental kuli dan mental budak diubah, mental tidak mencintai proses diubah, mental instan diubah, mental kebiasaan ingin cepat selesai tidak mau mengerti apa perjuangannya, juga harus diubah," ujar dia.

Baca juga: Puti Guntur Soekarno: Berdikari adalah kunci kemandirian ekonomi
Suyatno juga menjelaskan salah satu konsep Bung Karno yakni menentang pola pikir penjajah dengan percaya pada kekuatan diri sendiri.

"Ada pertentangan antara yang menjajah dan dijajah. Kalau yang menjajah memecah belah, maka Indonesia harus mempersatukan. Di situlah muncul konsep self help, atau self reliance, artinya percaya pada kekuatannya sendiri," katanya.

Ia menekankan jika masyarakat berdikari, maka ekonominya juga berdikari, dan salah satu kunci ekonomi berdikari menurut pemikiran Bung Karno adalah tidak tergantung kepada imperialisme atau penjajah.

"Bung Karno kala itu telah membangun kesadaran nasional untuk bangkit dan merubah nasib, dengan rumusan revolusi, yakni mengubah secara cepat susunan masyarakat yang kocar-kacir menjadi masyarakat yang selamat dan sempurna," jelasnya.

Adapun ia juga menjelaskan mengapa pemikiran Bung Karno masih relevan hingga kini, yakni karena idealisme ekonomi berdikari yang kokoh dengan tiga syarat, yakni kemerdekaan nasional, tiadanya penjajahan dan kapitalisme (monopoli perdagangan dan kekuasaan), dan kekuasaan politik yang harus ada di tangan rakyat jelata.

Baca juga: Untag Surabaya gelar seminar bedah pemikiran Bung Karno
Baca juga: Meluruskan tempat lahir Bung Karno