Kenya jadikan hutan Shakahola sekte kelaparan tugu peringatan nasional
8 Juni 2023 16:09 WIB
Arsip - Relawan membantu ahli forensik dan detektif pembunuhan dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), untuk menggali mayat yang diduga pengikut sekte bernama Good News International Church, yang anggotanya percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mati kelaparan, di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya, 25 April 2023. (REUTERS/Joseph Okanga/as)
Nairobi, Kenya (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki mengumumkan pada Rabu bahwa hutan Shakahola, dimana ditemukan kuburan massal yang berkaitan dengan sekte kelaparan, akan diubah menjadi tugu peringatan nasional.
Keputusan tersebut diambil ketika sembilan jasad ditemukan lagi pada penggalian yang sedang berlangsung, membuat jumlah korban tewas menjadi 251.
"Pemerintah akan mengubah hutan itu menjadi tugu peringatan nasional, sebuah tempat untuk mengingat sehingga warga Kenya dan dunia tidak akan melupakan apa yang terjadi disini," kata Kindiki, menekankan pentingnya mengingat akan peristiwa mengerikan yang terjadi di hutan itu.
Di tengah berlanjutnya penyelidikan mengenai sekte tersebut, dia menyediakan info terbaru atas kemajuan yang membuat pemimpin sekte dan kaki tangannya harus bertanggung jawab.
"Tim penyelidik kami meyakinkan kami bahwa kami menangani kasus yang tidak dapat dibantah terhadap (Pendeta Paul) Mackenzie dan kaki tangan yang berada dalam tahanan, Kami memiliki bukti cukup untuk membuktikan tuduhan genosida dan kejahatan atas kemanusiaan," kata Kindiki.
Ratusan jasad telah ditemukan di hutan Shakahola di Negara Bagian Kilifi sejak pertengahan April selama penyelidikan sekte yang dipimpin Mackenzie, seorang pastor yang mengetuai Good News International Church di Kenya.
Dia dituduh memerintahkan pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan hingga mati sehingga mereka bisa masuk surga sebelum kiamat.
Penyelidikan menemukan bahwa organ tubuh beberapa korban hilang, yang mengacu pada dugaan atas perdagangan organ manusia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas aliran sesat di Kenya bertambah jadi lebih dari 200 jiwa
Baca juga: Kejahatan terorganisir berada di balik mati massal aliran sesat Kenya
Baca juga: Presiden Kenya bentuk komisi untuk selidiki kematian anggota sekte
Keputusan tersebut diambil ketika sembilan jasad ditemukan lagi pada penggalian yang sedang berlangsung, membuat jumlah korban tewas menjadi 251.
"Pemerintah akan mengubah hutan itu menjadi tugu peringatan nasional, sebuah tempat untuk mengingat sehingga warga Kenya dan dunia tidak akan melupakan apa yang terjadi disini," kata Kindiki, menekankan pentingnya mengingat akan peristiwa mengerikan yang terjadi di hutan itu.
Di tengah berlanjutnya penyelidikan mengenai sekte tersebut, dia menyediakan info terbaru atas kemajuan yang membuat pemimpin sekte dan kaki tangannya harus bertanggung jawab.
"Tim penyelidik kami meyakinkan kami bahwa kami menangani kasus yang tidak dapat dibantah terhadap (Pendeta Paul) Mackenzie dan kaki tangan yang berada dalam tahanan, Kami memiliki bukti cukup untuk membuktikan tuduhan genosida dan kejahatan atas kemanusiaan," kata Kindiki.
Ratusan jasad telah ditemukan di hutan Shakahola di Negara Bagian Kilifi sejak pertengahan April selama penyelidikan sekte yang dipimpin Mackenzie, seorang pastor yang mengetuai Good News International Church di Kenya.
Dia dituduh memerintahkan pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan hingga mati sehingga mereka bisa masuk surga sebelum kiamat.
Penyelidikan menemukan bahwa organ tubuh beberapa korban hilang, yang mengacu pada dugaan atas perdagangan organ manusia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas aliran sesat di Kenya bertambah jadi lebih dari 200 jiwa
Baca juga: Kejahatan terorganisir berada di balik mati massal aliran sesat Kenya
Baca juga: Presiden Kenya bentuk komisi untuk selidiki kematian anggota sekte
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: