Eropa rekomendasikan pembaruan vaksin COVID-19
8 Juni 2023 14:55 WIB
Tiga orang warga berbincang di depan penunjuk arah pusat vaksinasi COVID-19 di Stockholm, Swedia. Gugus Tugas Darurat EMA merekomendasikan pembaruan vaksin untuk menargetkan galur XBB, subkelompok dari Omicron, yang menjadi dominan di Eropa dan sejumlah negara lainnya di dunia. (Xinhua)
Stockholm (ANTARA) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC) dan Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) pada Rabu (7/6) merekomendasikan pembaruan komposisi antigen vaksin COVID-19 untuk menargetkan galur Omicron XBB yang saat ini dominan pada musim gugur 2023.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua lembaga tersebut mengatakan bahwa meskipun vaksin yang saat ini disahkan terus efektif dalam mencegah rawat inap, penyakit parah, dan kematian, perlindungan terhadap virus menurun seiring waktu ketika varian SARS-CoV-2 baru muncul.
Gugus Tugas Darurat EMA merekomendasikan pembaruan vaksin untuk menargetkan galur XBB, subkelompok dari Omicron, yang menjadi galur dominan di Eropa dan sejumlah bagian lain dunia.
Vaksinasi untuk petugas pelayanan kesehatan juga harus dipertimbangkan karena kemungkinan peningkatan paparan mereka terhadap gelombang baru SARS-CoV-2 dan peran kunci mereka dalam berfungsinya sistem pelayanan kesehatan.
Kedua lembaga tersebut juga mencatat bahwa vaksin monovalen, yang hanya menargetkan satu galur, seperti XBB.1.5, adalah pilihan yang masuk akal untuk memberikan perlindungan terhadap galur yang dominan dan muncul saat ini.
Mereka mengatakan bahwa orang yang berusia 60 tahun ke atas, mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan penyakit bawaan menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena COVID-19 parah tanpa memandang usia dan mereka yang sedang hamil adalah kelompok yang direkomendasikan untuk vaksinasi musim gugur ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 5 Mei mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak lagi menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC), yakni tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua lembaga tersebut mengatakan bahwa meskipun vaksin yang saat ini disahkan terus efektif dalam mencegah rawat inap, penyakit parah, dan kematian, perlindungan terhadap virus menurun seiring waktu ketika varian SARS-CoV-2 baru muncul.
Gugus Tugas Darurat EMA merekomendasikan pembaruan vaksin untuk menargetkan galur XBB, subkelompok dari Omicron, yang menjadi galur dominan di Eropa dan sejumlah bagian lain dunia.
Vaksinasi untuk petugas pelayanan kesehatan juga harus dipertimbangkan karena kemungkinan peningkatan paparan mereka terhadap gelombang baru SARS-CoV-2 dan peran kunci mereka dalam berfungsinya sistem pelayanan kesehatan.
Kedua lembaga tersebut juga mencatat bahwa vaksin monovalen, yang hanya menargetkan satu galur, seperti XBB.1.5, adalah pilihan yang masuk akal untuk memberikan perlindungan terhadap galur yang dominan dan muncul saat ini.
Mereka mengatakan bahwa orang yang berusia 60 tahun ke atas, mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan penyakit bawaan menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena COVID-19 parah tanpa memandang usia dan mereka yang sedang hamil adalah kelompok yang direkomendasikan untuk vaksinasi musim gugur ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 5 Mei mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak lagi menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC), yakni tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: