Beijing (ANTARA) - Tim peneliti China menawarkan strategi untuk membuat wafer silikon berskala besar yang dapat dilipat (foldable) dan memproduksi sel surya yang fleksibel, demikian disebutkan dalam sebuah artikel penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature.

Wafer silikon bertekstur kristalin selalu cenderung retak pada celah tajam antara permukaan piramida di area marginal wafer.

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan fleksibilitas wafer silikon dengan menumpulkan struktur yang menyerupai piramida itu di area marginal.

Tim peneliti dari Institut Mikrosistem dan Teknologi Informasi Shanghai yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) mengakui bahwa teknik menumpulkan ujung wafer itu memungkinkan produksi komersial sel surya silikon berskala besar dan berefisiensi tinggi yang dapat digulung seperti halnya selembar kertas.

Sel-sel itu mempertahankan 100 persen efisiensi konversi daya setelah 1.000 siklus penekukan (bending cycle) dari sisi ke sisi, menurut artikel penelitian tersebut. Usai dirakit menjadi modul besar yang fleksibel, sel-sel itu mempertahankan lebih dari 99 persen daya setelah proses termal (thermal cycling) antara minus 70 hingga 85 derajat Celsius selama 120 jam.

Selain itu, sel-sel tersebut mempertahankan 96 persen daya setelah terpapar aliran udara selama 20 menit saat dipasang pada kantung gas lembut, yang meniru embusan angin saat badai dahsyat.

Modul fotovoltaik (PV) fleksibel berskala besar yang dikembangkan tim peneliti tersebut berhasil diaplikasikan pada near-space vehicle (NSV), serta PV pada bangunan dan kendaraan.