Batam (ANTARA News) - Badan Pengusahaan Batam berencana menjadikan tempat pembuangan akhir atau TPA Telaggapunggur menjadi tempat pengelolaan limbah yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya atau non-B3.

"Nanti sampah yang masuk ke tempat itu akan langsung diolah menjadi pupuk. Kami sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkunghan Hidup," kata Kasubit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam Ilham Eka Hartawan, di Batam, Senin.

Ia mengatakan saat ini dari 46 hektare lahan TPA Telagapunggur separuh pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Kota Batam. Jika Pemerintah Kota Batam ingin juga mengelola sampah bisa bekerja sama.

"Kami berharap, rencana tersebut bisa cepat dilaksanakan. Karena volume sampahnya sudah sangat banyak," kata dia.

Wakil Wali Kota Batam Rudi sebelumnya mengatakan pengelolaan sampah TPA Telagapunggur menjadi bahan bakar untuk menyuplai kebutuhan industri terkendala status lahan.

"Investor yang mau bekerjasama dengan pemerintah kota menanyakan status lahan. Itu yang menjadi kendala. Pada akhir 2012 ada lima pengusaha asing yang ingin bekerjasama mengelola sampah di Batam," tambah Rudi.

"Setiap hari hampir 1.000 ton yang masuk. Namun tidak bisa dikelola. Jadi volumenya sangat banyak. Akibat banyaknya volume sampah, air lindinya mengalir dan mencemari perairan di Teluk Lenggung dan mengakibatkan banyak ikan mati," kata Rudi.

(M008)