Vice President Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan kolaborasi itu merupakan suatu wujud dari misi Tokopedia yaitu mendukung pemerataan perekonomian Indonesia dan mengembangkan perekonomian digital di Indonesia.
Baca juga: Tokopedia ungkap inovasi "embedded finance" ciptakan inklusi keuangan
Sementara itu, Head of Client Solution Meta Indonesia Mifza Muzayan mengatakan e-commerce menjadi salah satu platform belanja pilihan dari 168 juta konsumen digital di Indonesia karena penetrasi internet yang cukup tinggi, yakni sebesar 200-220 juta pengguna.
Ada tiga fase perjalanan konsumen digital saat berbelanja di e-commerce. Pertama fase discovery, yaitu konsumen melihat-lihat barang yang diinginkan. Kemudian fase evaluation seperti mencari tahu berapa harganya dan cara pakai, kemudian baru mereka membeli atau purchase.
Oleh karena itu, ia menyarankan pelaku usaha harus terus hadir di setiap perjalanan konsumen digital Indonesia.
"Dari sisi platform digital, kita selalu menyarankan pelaku usaha harus hadir di setiap perjalanan konsumen digital ini. Iklan di media sosial jadi salah satu faktor yang paling berpengaruh dan pembeliannya (dilakukan) di marketplace," ucap Mifza.
Cara kerja Collaborative Ads adalah penjual bisa mengiklankan produknya di Instagram atau Facebook dengan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan penjual, lalu dalam laman media sosial pembeli akan muncul produk tersebut sesuai dengan preferensi mereka masing-masing. Pembeli bisa mengetuk tautan yang ada dan langsung tersambung dengan laman Tokopedia produk tersebut.
Saat ini, Tokopedia sudah memfasilitasi lebih dari 14 juta penjual dengan menjual lebih dari 1,8 miliar produk setiap hari di Indonesia, serta bisa menjangkau 99 persen kecamatan di Indonesia.
Baca juga: Fitur AR terbaru Tokopedia untuk mudahkan konsumen
Baca juga: Tiga strategi Meta untuk atasi misinformasi Baca juga: Instagram rombak editor Reels agar mudah digunakan seperti TikTok