Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR mengapresiasi manajemen PT Pertamina (Persero) atas peningkatan kinerja yang dilakukan perseroan pada 2012 dibandingkan 2011.

Demikian salah satu kesimpulan rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan Pertamina yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PPP Achmad Farial, di Jakarta, Senin.

Hadir dalam rapat itu Dirut Pertamina Karen Agustiawan yang didampingi tujuh dari delapan direkturnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan kinerja Pertamina seperti laba, dividen, penerimaan negara, dan kesehatan perusahaan menunjukkan tingkat yang lebih baik dibandingkan 2011.

"Kami berharap Pertamina bisa terus meningkatan kinerja pada waktu datang," ujarnya.

Pada kesimpulan lainnya, Komisi VII DPR meminta Pertamina mempercepat pengendalian BBM bersubsidi memakai teknologi informasi dan meminta rencana kerja 2013 lebih detail dan komprehensif.

Zainudin mengatakan, atas capaian kinerja tersebut, DPR meminta Pertamina mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja pada 2013 dan di tahun-tahun mendatang.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto mengatakan bahwa pada 2013, pihaknya meminta Pertamina bersungguh-sungguh mencapai target peningkatan produksi (improved oil recovery/IOR) dan pengurasan tahap lanjut (enhance oil recovery/EOR).

Pertamina telah menargetkan peningkatan IOR/EOR di 60 lapangan, sehingga mencapai puncak produksi minyak sebesar 418.000 barel per hari pada 2018.

"Kami juga minta Pertamina meningkatkan tambahan produksi dari merger dan akuisisi. Ini penting dilakukan, karena sebagian besar lapangan sudah tua," katanya.

Dito juga mengharapkan Pertamina melakukan berbagai upaya menekan kerugian khususnya distribusi BBM bersubsidi dan elpiji nonsubsidi. "Kami harapkan Pertamina tidak merugi lagi, karena ini menjadi beban," katanya.

Pada paparannya, Karen mengatakan, pada 2012, Pertamina meraih laba bersih Rp25,89 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan 2011 sebesar Rp20,47 miliar dolar.

Lalu setoran dividen 2012 juga meningkat menjadi Rp8,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp7,26 triliun dan kontribusi penerimaan negara dari pajak dan nonpajak sebesar Rp58,37 triliun atau meningkat dari Rp55,77 triliun.

"Dari sisi tingkat kesehatan perusahaan, Pertamina pada 2012 meraih skor 93,63 atau naik dibandingkan 2011 yang 92,9," katanya.

Menurut dia, kesehatan Pertamina meningkat rata-rata enam persen antara 2009-2012.

Karen menambahkan, pada 2013, Pertamina menargetkan produksi minyak mencapai 243.920 barel per hari atau naik 24,4 persen dibandingkan 2012 sebesar 196.060 barel per hari.

Anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina EP akan memberikan kontribusi produksi minyak paling besar yakni sebesar 137.200 barel per hari.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 76.000 barel per hari, PT Pertamina EP Cepu 10.800 barel per hari, dan dari merjer serta akuisisi 19.900 barel per hari.

Untuk gas, lanjut Karen, Pertamina menargetkan produksi tahun 2013 sebesar 1.691 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau juga naik dibandingkan 2012 yang 1.539 MMSCFD.

Target produksi gas 2013 itu berasal dari Pertamina EP 1.160 MMSCFD dan PHE 531 MMSCFD.

"Dengan demikian, secara total target produksi migas 2013 adalah menembus 500.000 barel setara minyak atau tepatnya 535.820 barel. Sementara produksi migas pada 2012 mencapai 461.640 barel setara minyak," ujarnya.

(K007)